MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Permata Lestari, memanfaatkan saluran irigasi untuk wisata tubing.
Uniknya, irigasi yang dikenal dengan nama Tirta Kali Kota Tubing & Recreation itu merupakan peninggalan penjajahan Belanda berusia ratusan tahun. Namun masih berfungsi dan terawat dengan baik.
Rute tubing sepanjang sekitar 6,5 kilometer dari Jembatan Peniten (sisi utara) sampai Panggung Bengung (sisi selatan). Di sepanjang bantaran yang dilalui terdapat beragam ornamen yang menambah semarak wisata tubing ini.
Baca juga: Bermain River Tubing dan Santap Lejong di Desa Golo Loni, Manggarai Timur
Wisata air menggunakan sarana ban karet ini cenderung aman karena lebar irigasi sekitar 2 meter, kedalaman 2 meter, sedangkan kedalaman air sekitar lutut orang dewasa dan debit tidak terlalu tinggi.
Ketua Pokdarwis Permata Lestari, Bambang Ombing mengutarakan, tubing di Kali Kota ini merupakan salah satu dari potensi destinasi wisata yang ada di Kelurahan Potrobangsan.
“Tubing ini salah satu potensi dengan memanfaatkan tanggul irigasi yang mengalir di kelurahan ini. Untuk bisa tubing kita kenakan tarif Rp 5.000 per anak sekali jalan. Cukup murah, tapi sudah merasakan sensasi tubing di kali ini,” kata Bambang, Kamis (23/6/2022).
Ke depan, di bantaran Kali Kota akan dikembangkan lagi untuk tempat berjualan UMKM, kafe, dan pentas musik. Selain itu, akan ada tambahan wahan mulai dari kolam renang, kebun bibit, prasasti Poh, jembatan gantung di Dumpoh, dan rafting dari getek di Sungai Progo.
Wisata tubing ini pun mendapat apresiasi dari Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz. Aziz berkesempatan membuka wisata ini Kamis (23/6/2022) lalu.
Menurut Aziz, ini merupakan terobosan untuk menambah daya tarik wisata Kali Kota yang selama ini sudah ditata apik. Selain itu juga membuktikan warga yang guyup rukun dan kompak mengelolanya.
Aziz berpesan, agar warga mempunyai pengelolaan yang matang, serta regulasi hingga fasilitas yang memadai, seperti tempat bilas dan tim rescue.
“Cuma saya katakan perlu waspada di awal, karena kalau nanti wisata ini besar pasti akan banyak masalah. Apalagi, kalau tidak ada aturan yang jelas. Maka, saya minta wisata di Kali Kota ini dikelola dengan baik. Saya yakin pasti bisa,” ujarnya.
Untuk mendorong destinasi baru ini cepat dikenal, pihaknya siap menggerakkan anak-anak melalui komponen yang ada, seperti sekolah dan kelurahan.
Baca juga: Rute dan Harga Tiket Masuk Kopi Tubing Bogor
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.