SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang akan merampungkan revitalisasi Kampung Melayu pada Agustus 2022 nanti.
Sampai saat ini, progres pembangunan Kampung Melayu sudah 70 persen.
Revitalisasi Kampung Melayu merupakan kelanjutan revitalisasi kawasan cagar budaya Kota Lama untuk semakin menarik kunjungan wisata ke Kota Semarang.
Baca juga: PT Transjakarta Uji Coba Bus Listrik di Rute Kampung Melayu-Tanah Abang Selama 3 Bulan
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, Kampung Melayu merupakan salah satu pengembangan dari kawasan Kota Lama setelah Little Netherland.
"Setelah Little Netherland kita masuk ke daerah Kampung Melayu ini," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (23/6/2022).
Sampai saat ini pekerjaan di Kawasan Kampung Melayu telah mencapai progres 70 persen. Pembangunan tersebut diperkirakan akan selesai pada Agustus.
"Wisata ini akan menjadi salah satu ikon wisata baru di Kota Semarang," ujarnya.
Wali kota Semarang yang akrab dipanggil Hendi itu berharap masyarakat domestik maupun wisatawan luar, bisa menyaksikan salah satu sejarah panjang Kota Semarang.
"Sejarah itu ada di wilayah Kampung Melayu," terang Hendi.
Baca juga: Kali Ciliwung Meluap, Permukiman Kebon Pala Kampung Melayu Banjir hingga 1 Meter
Hendi meminta untuk pelaksana proyek bisa mempercepat pekerjaannya. Jika memungkinkan, dia meminta agar jalan layur ditutup sementara agar para pekerjaan bisa lebih cepat diselesaikan.
"Coba dirembug, misalnya disediakan parkir mobil dan motor sementara, lalu ada yang menjaga, sehigga pekerjaannya bisa lebih cepat selesai," pinta Hendi.
Sementara itu, Yosi Susanto selaku Pejabat Pembuat Komitmen proyek revitalisasi Kampung Melayu Balai BBW Jateng Kementerian PUPR menyampaikan harapannya agar warga menjaga Kampung Melayu ke depannya.
Baca juga: Sering Diterjang Rob, Warga di Semarang Rela Pinjam Uang di Bank untuk Meninggikan Rumah
"Kami berharap setelah ini dibangun, masyarakat akan menjaga destinasi baru di Kota Semarang khususnya di daerah Dadapsari ini," kata Yosi.
Yosi juga menyampaikan kendala yang dihadapi di permukiman yaitu akses untuk warga sangat terbatas. Untuk mengantisipasi kendala tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Semarang.
"Ini ditujukan agar lebih cepat penyelesaiannya," kata Yosi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.