Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Diterjang Rob, Warga di Semarang Rela Pinjam Uang di Bank untuk Meninggikan Rumah

Kompas.com - 23/06/2022, 16:31 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Permasalahan air rob dan penurunan tanah di Kampung Tambak Lorok, Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah seperti tak pernah berakhir.

Demi menghindar dari ancaman air rob dan penurunan tanah, tak sedikit warga yang memilih untuk meninggikan rumahnya dengan cara berutang. Utang adalah salah satu pilihan paling masuk akal agar rumah mereka tak kemasukan air.

Warga RT 009 RW 015 Tambak Lorok, Amron mengatakan, sudah tiga kali dia meninggikan rumahnya. Setiap kali meninggalkan rumah, menghabiskan biaya puluhan juta.

"Kalau sekali meninggikan bisa habis banyak sekitar Rp 50 juta. Soalnya di sini untuk membawa material juga sulit. Apalagi saat rob," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Viral Tak Dikasih Uang, Pengemis di Semarang Malah Lempar Sandal ke Arah Kaca Pengendara

Mahalnya biaya meninggikan rumah membuat Amron terpaksa berhutang ke bank agar tempat tinggalnya terhindar dari air rob.

"Ini posisi rumah saya soalnya samping laut. Jadi kalau air pasang pasti ke sini," kata dia.

Apalagi, lanjutnya, sampai saat ini sabuk pantai yang digunakan untuk melindungi permukiman warga dari air laut juga belum dibangun.

"Kalau gelombang tinggi ya saya harus keliling terus biasanya. Sini memang sudah langganan," imbuhnya.

Bahkan, warga juga sudah rela iuran setiap keluarga Rp 1,5 juta untuk meninggikan jalan kampung yang melintasi tiga RT di Tambak Lorok.

"Sudah meninggikan 70 sentimeter jalannya. Namun air rob sekarang lebih tinggi lagi," keluhnya.

Sementara itu, Ketua RW 016 Tambakrejo, Selamet Riyadi menambahkan, sampai saat ini sudah ada 15 keluarga yang meninggalkan rumahnya.

"Karena sering rob dan penurunan tanah," katanya.'

Dia mengatakan 15 keluarga itu terpaksa indekos atau sewa rumah untuk hidup sehari-hari karena hampir setiap hari rumah mereka tergenang oleh air rob.

"Seperti kemarin itu, kita seperti diisolasi oleh air rob," paparnya.

Dia berharap Pemerintah Kota Semarang segera membuat tanggul laut agar warga Tambakrejo bisa hidup tenang.

"Ini setiap tahun juga permukaan tanah juga menurun ya. Ini kita sangat khawatir," kata Selamet.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan akan segera membuat sabuk pantai untuk antisipasi rob yang masuk ke permukiman warga pesisir.

"Ini akan segera dilakukan dan akan selesai dua tahun lagi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
'Tradisi' Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

"Tradisi" Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com