Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus PMK Terus Meluas, Pemkab Klaten Kembali Perpanjang Pentupan Pasar Hewan

Kompas.com - 22/06/2022, 18:30 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Penutupan pasar hewan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali diperpanjang karena kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terus meluas.

Perpanjangan penutupan pasar hewan tersebut sesuai dengan surat edaran (SE) Bupati No 524/340/26 tentang Penutupan Sementara Pasar Hewan se-Kabupaten Klaten.

Penutupan pasar hewan tersebut berlangsung selama tujuh hari. Dimulai pada hari ini, Rabu (22/6/2022) hingga Selasa (28/6/2022), dan akan dilakulan evaluasi sesuai kebutuhan.

Adapun pasar hewan yang ditutup antara lain, Pasar Hewan Prambanan, Pasar Hewan Jatinom, Pasar Hewan Wedi, Pasar Hewan Pedan, Pasar Hewan Cawas, Pasar Hewan Bayat dan Pasar Hewan Plumbon.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Widiyanti mengatakan, perpanjangan penutupan pasar hewan di Klaten dilakukan dengan pertimbangan karena masih adanya penyebaran PMK.

"Karena salah satu penyebaran itu adanya pergerakan ternak. Jadi 10 ekor ternak yang terpapar bisa menulari sampai 45 ekor dalam satu wilayah," kata Widiyanti dihubungi, pada Rabu (22/6/2022).

Baca juga: Kasus PMK di Lombok Tengah Terus Meningkat Jelang Idul Adha, Ini Langkah Pemkab

Menurut dia, penularan PMK sangat cepat karena melalui airborne atau melalui udara. Virus PMK bisa menular melalui udara pada jarak radius hingga 10 kilometer.

Pihaknya berharap dengan perpanjangan penutupan pasar hewan tersebut dapat menekan terhadap penyebaran virus PMK pada ternak di Klaten.

"Harapan kita (perpanjangan pentupan pasar hewan) bisa menekan pertambahan kasus PMK," terang Widiyanti.

Dikatakan Widiyanti, penyebaran PMK di wilayah Klaten yang begitu cepat karena setiap ada ternak yang terpapar langsung menulari ternak lainnya di wilayah tersebut.

"Misalnya di satu lokasi ada yang terpapar. Lha ini terus menulari ke kandang-kandang di sebelahnya yang berdekatan. Tadi yang sebelahnya kena sebelahnya lagi kena (PMK). Jadi berantai," ungkap dia.

Berdasarkan data kasus PMK di Klaten hingga Selasa ( 21/6/2022) ada sebanyak 819 ekor suspek PMK. Ternak suspek PMK tersebar di 15 kecamatan.

Rinciannya Kecamatan Ngawen 45 ekor, Kecamatan Jatinom 241 ekor, Kecamatan Tulung 202 ekor, Kecamatan Kemalang 38 ekor, Kecamatan Jogonalan 140 ekor, Kecamatan Karanganom 28 ekor, Kecamatan Prambanan 28 ekor.

Kemudian Kecamatan Gantiwarno 1 ekor, Kecamatan Karangnongko 12 ekor, Kecamatan Polanharjo 2 ekor, Kecamatan Manisrenggo 13 ekor, Kecamatan Wonosari 36 ekor, Kecamatan Wedi 19 ekor, Kecamatan Pedan 4 ekor dan Kecamatan Trucuk 3 ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com