Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2022, 18:25 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Riau Syamsuar mendapat apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) atas kontribusi dan kepatuhannya dalam penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) secara berturut-turut.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh KPK melalui Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pendaftaran LHKPN Dwi Yanti di Ruang Rapat Melati Kantor Gubernur Riau, Selasa (21/6/2022).

"Ini merupakan contoh yang sangat inspiratif. Jadi kalau di LHKPN itu, Bapak Syamsuar adalah Bapak Inspiratif Pelaporan LHKPN," katanya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa.

Dwi Yanti mengatakan bahwa pada 2021, Syamsuar mendapatkan penghargaan sebagai wajib lapor terpatuh hingga 13 kali berturut-turut.

Baca juga: KPK Imbau Menteri dan Wakil Menteri yang Baru Lapor LHKPN

Bahkan, lanjut dia, orang nomor satu se-Riau itu telah melaksanakan kewajiban secara tertib dan lengkap sebelum batas waktu pengumpulan LHKPN.

Oleh karenanya, Dwi Yanti kembali mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menghargai dan mengapresiasi kontribusi dari Syamsuar.

Ia pun mengimbau agar semua pihak wajib lapor LHKPN di seluruh Indonesia untuk tetap patuh dalam melaporkan harta kekayaannya kepada KPK melalui aplikasi e-LHKPN.

"Semoga yang melakukan wajib lapor LHKPN mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Kesadaran itu akan memberikan kebaikan dan kesuksesan dalam upaya pencegahan korupsi melalui LHKPN," jelasnya.

Dilakukan sesuai amanah

Pada kesempatan yang sama, Syamsuar mengatakan bahwa penyampaian LHKPN dilakukan sesuai amanah yang diberikan sebagai penyelenggara negara.

Ia menyadari harus taat pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku termasuk dalam penyampaian LHKPN.

"Pengalaman kami setelah ada Undang-undang (UU) dan peraturan yang mengatur ini, saya sendiri telah membuat laporan dan tak pernah terputus laporan saya," ucap Syamsuar.

Ia mengaku, sejak menjabat sebagai wakil bupati (wabup), pejabat di Provinsi Riau, hingga menjadi bupati, masih tetap taat membuat laporan.

Baca juga: Diperiksa KPK, Wabup Bogor Mengaku Ditanya Soal Audit Keuangan oleh BPK

“Sampai sekarang, Alhamdulillah tak pernah terlambat," ujar Syamsuar.

Apalagi, kata dia, di era digital saat ini sangat memudahkan penyelenggara negara dalam menyampaikan LHKPN melalui aplikasi e-LHKPN.

Pasalnya, sebelum aplikasi e-LHKPN diluncurkan, penyampaian laporan harta kekayaan masih dilakukan secara manual.

"Hal-hal seperti itulah yang tentunya perlu kami sampaikan dan menurut saya tidak ada sulitnya. Ini kemudahan dan sekaligus untuk melaporkan transparansi berkaitan dengan kekayaan kami,” jelasnya (ADV)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com