Muhammad Rahim dan empat anggota keluarga lainnya berangkat menggunakan pesawat dari Bandara Lombok ke Batam pada Rabu minggu lalu. Sebelum kecelakaan, mereka telah coba berangkat ke Malaysia pada Rabu (15/6/2022).
”Tetapi mereka kembali karena pas sampai di tengah, ada patroli polisi,” kata Jumisah.
Baca juga: Kisah Wanita Brebes Jadi TKI Ilegal di Malaysia, Tak Digaji dan Disiksa Majikan
Muhammad Rahim dan empat anggota keluarga lainnya berangkat menggunakan pesawat dari Bandara Lombok ke Batam pada Rabu minggu lalu.
Sebelum kecelakaan, mereka telah coba berangkat ke Malaysia pada Rabu (15/6/2022).
”Tetapi mereka kembali karena pas sampai di tengah, ada patroli polisi,” kata Jumisah.
Jumisah membenarkan jika suaminya berangkat secara ilegal. Sebelumnya, Muhammad Rahim pernah ke Malaysia dua kali. Pertama secara legal, dan kedua kalinya ilegal.
”Tahun lalu dia pulang dan sekarang pergi lagi. Suami saya tidak bisa berangkat secara legal lagi karena pernah bermasalah di sana,” kata Jumisah sambil terisak.
Baca juga: Gagal Bekerja di Polandia, 11 TKI Asal Lampung Terkatung-katung di Turki
Jumisah mengaku terkejut dan sedih. Apalagi sebelumnya, dia sudah mendapatkan jaminan dari tekong jika pemberangkatan secara aman.
”Tekongnya saat datang ke sini berjanji tidak akan angkut banyak orang. Hanya belasan dalam satu kapal. Tetapi ternyata sampai 30 orang,” kata Jumisah.
Jumisah kini berharap suaminya segera ditemukan. Ia juga meminta agar tekong yang memberangkatkan suaminya bertanggung jawab.
Sementara itu Geboh (50), ayah Muhammad Zuhir Abbas juga berharap agar bisa segera berkomunikasi dengan anaknya. Menurut Geboh, Zuhir baru pertama kali ke Malaysia.
”Dia baru lulus SMA. Di sini, tidak ada yang bisa dikerjakan. Paling ikut ke sawah atau beternak,” kata Geboh.
Geboh, yang juga pernah ke Malaysia, berharap anaknya dalam kondisi sehat dan bisa dipulangkan segera ke Lombok.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hadi Maulana | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Kompas.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.