Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Siswa MTS yang Anaknya Tewas Setelah Di-bully Temannya Sebut Korban Dipukuli dengan Mata Ditutup di Sekolah

Kompas.com - 16/06/2022, 09:39 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kotamobagu, Sulawesi Utara berinisial BT (13), diduga tewas setelah dianiaya temanya. Korban tewas pada hari Minggu (12/6/2022).

Friska Cristy Mangkat, ibu BT mengatakan, sebelum anaknya meninggal, korban sempat bercerita bahwa dia dipukuli temannya dengan mata ditutup di sekolah.

"Dia bilang banyak (yang memukul) dengan mata ditutup. Kejadian di dalam sekolah, waktu itu dia (BT) habis ulangan," kata Friska dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Soal Siswa SD dan MTs Tewas Dikeroyok dan Di-bully, Pengamat: Jangan Dianggap Kasus Sepele dan Kecil

Kata Friska, awalnya anak tidak cerita kepada dirinya setelah dipukuli temannya. BT, sambungnya, baru cerita setelah akan menjalani operasi.

"Sebelumnya dia (BT) tidak pernah mengeluh apa-apa dan tidak cerita apa yang dialaminya, dia baru bilang setelah akan operasi kalau kena pukul," ujarnya.

Dengan kejadian itu, orangtua korban pun berharap polisi dapat melakukan proses hukum seadil-adilnya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di dunia pendidikan.

Baca juga: Viral, Siswa MTs di Kotamobagu Diduga Di-bully Teman-temannya, Korban Meninggal Dunia

18 saksi diperiksa

Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa 18 saksi, saksi yang diperiksa guru, pihak sekolah dan pelajar.

"18 orang yang diperiksa ini ada guru, pihak sekolah dan sebagian besar pelajar. Dari jumlah itu, sudah dikantongi beberapa terduga pelaku," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Kata Jules, ada beberapa saksi yang diduga sebagai pelaku.

"Karena sebagian besar terduga pelakunya adalah pelajar, tentu kita saat ini bekerja sama dengan orangtua melakukan pengawasan terhadap para terduga pelaku," katanya.

Baca juga: Siswa MTs di Kotamobagu Dianiaya Teman-temannya hingga Tewas, Polisi Periksa 18 Orang, Kantongi Terduga Pelaku

Masih kata Jules, untuk jumlah pasti terduga pelaku, pihaknya belum bisa memastikan.

"Kita akan melihat karena proses penyidikan masih berjalan hari ini. Karena mulai hari ini masuk proses penyidikan," ungkapnya.

Dalam kasus ini, kata Jules, para terduga pelaku diterapkan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Sanksi atau ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 3 miliar," ujarnya.

Baca juga: Kisah Pilu Siswa MTS Kotamobagu, Diduga Tewas Setelah Dianiaya 9 Teman Sekolahnya

Kepala sekolah terancam disanksi

Buntut dari kejadian itu, Kepala MTs Negri 1 Kotamobagu, Intan Safitri Mokodompit terancam disanksi.

Saat ini Kanwil Kemenga Sulut sudah menurunkan tim pencari fakta yang tujuannya mengumpulkan bahan data dan informasi yang menjadi pijakan dalam menentukan sikap atau tindakan berikutnya.

Setelah informasi dikumpulkan, nanti Kemenang Sulut akan mengambil tindakan termasuk kelalaian dalam pengawasan anak.

Baca juga: Buntut Bullying Siswa MTs di Kotamobagu hingga Tewas, Kepala Sekolahnya Terancam Sanksi

"Selama peserta didik ada di dalam Madrasah sekolah, tentu yang bertanggungjawab sekolah. Kita masih menunggu tim, semoga satu dua hari ini sudah ada hasil," kata Kepala Bidang Pendidikan Islam (Kabid Pendis) Kanwil Kemenag Sulut H Ahmad Saleh, saat diwawancara wartawan, Selasa (14/6/2022).

Kata Saleh, jika hasil nanti terbukti benar, jelas ada sanksinya.

"Sanksinya ada. Sesuai regulasi yang ada. Kita belum tahu bobot kesalahannya sampai di mana. Itu sudah ranahnya kepegawaian," ujarnya.

Baca juga: Pengamat Sebut Kekerasan yang Terjadi di Sekolah Tidak Hanya Tanggung Jawab Pihak Sekolah, tetapi Juga Pemerintah

 

(Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor : Khairina, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com