KOMPAS.com - BT (13), siswa MTs di Kotomobagu, Sulawesi Utara diduga tewas karena dianiaya sembilan rekan sekolahnya.
Kisah kematian BT, viral di media sosial.
Dalam kisah yang beredar, disebutkan BT di-bully oleh rekan-rekannya saat jam pelajaran berlangsung. Termasuk saat korban akan menunaikan shalat di mushala sekolah.
Sebelum meregang nyawa, korban yang disebut tinggal di Kotamobagu Selatan sempat dirawat di rumah sakit (RS) setempat karena mengeluh kesakitan pada bagian perut.
Lalu pada Sabtu (11/6/2022), siswa tersebut dirujuk ke RS Kandou Manado. Namun pada Minggu (12/6/2022), ia nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
BT kemudian dibawa lagi ke RS Pobundayan Kotamobagu untuk dilakukan autopsi.
Baca juga: Kasus Bully di Kotamobagu, Anak Kasatpol PP Ikut Jadi Korban Penganiayaan
Ternyata tak hanya BT yang menjadi korban penganiyaan. Siswa lain yang ikut dianiaya adalah ABP (13), anak dari Kasatpol PP Bolaang Mongondow Zulfadly Binol.
Dikutip dari Tribun Manado, penganiyaan yang dialami anak Binol terjadi pada Rabu (8/6/2022).
ABP dianiaya beberapa hari sebelum para pelaku menganiaya BT. Menurutnya ada empat siswa yang menjadi korban.
BT adalah korban terakhir dan satu-satunya yang meninggal akibat penganiayaan itu. Sementara anak Binol adalah korban ketiga.
"Beruntung ABP sempat melarikan, meski begitu sempat dipukul di bagian kepala, hingga mengeluarkan darah di bagian hidung," kata dia.
"Saya akan membawa anak saya ABP ke Manado untuk melakukan pemeriksaan, dan kami sudah menghungi Kepala Sekolah apa yang sudah di alami anak saya," kata Binol.
Binol berharap kejadian ini tidak akan terulang lagi.
Sementara itu, Kepala MTs tempat BT bersekolah mengakui ada kelalaian yang terjadi.
Namun ia masih belum tahu persis kronologi kejadian tersebut. Meski pun sekolah yang ia pimpin dilengkapi dengan CCTV.