KOMPAS.com - Pulau Kemaro terletak di tengah aliran Sungai Musi, kurang lebih 6 Km dari Jembatan Ampera.
Pulau Kemaro yang merupakan tempat wisata yang terkenal di Sungai Musi berada agak timur dari pusat Kota Palembang.
Banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau ini, baik warga sekitar, wisatawan luar daerah, bahkan wisatawan mancanegara.
Berikut ini daya tarik Pulau Kemaro
Pulau Kemaro memiliki obyek yang menarik bagi wisatawan, yaitu vihara Cina (klenteng Hok Tjing Rio) kuil Buddha, dan pagoda lantai 9.
Pulau Kemaro berasal dari kata 'Kemarau', pasalnya pulau ini tidak pernah tenggelam meskipun sungai tengah pasang.
Pagoda yang terletak di tengah pulau menarik bagi wisatawan.
Baca juga: Asal Usul Pulau Kemaro, Kisah Legenda Cinta Siti Fatimah dengan Putra Raja Tionghoa
Pagoda memiliki arsitektur mirip dengan pagoda yang terdapat di Cina. Bangunan bagian atas merupakan tempat ibadah umat Buddha yang kerap digunakan oleh masyarakat Tionghoa.
Saat perayaan Imlek atau hari raya Buddha lainnya, pagoda ramai dikunjungi masyarakat. Pagoda juga sering digunakan menginap oleh peserta festival Imlek.
Di samping pagoda, ada Kelenteng Hok Tjing Bio atau lebih populer disebut Klenteng Kwan Im. Klenteng ini dibangun pada tahun 1962.
Sementara di depan klenteng, ada makam Tan Bun An, Siti Fatimah, dan pengawalnya, mereka dipercaya sebagai tokoh asal-usul Pulau Kemaro.
Pulau Kemaro memiliki legenda terkait asal-usul Pulau Kemaro.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, asal-usul terbentuknya Pulau Kemaro. Legenda ini merupakan kisah cinta Siti Fatimah dan Tan Bun An.
Dikisahkan, Siti Fatimah adalah keturunan Raja Sriwijaya yang menganut agama Islam, sedangkan Tan Bun An merupakan putra Raja Tionghoa yang menganut agama Buddha.
Walaupun, keduanya berbeda agama dan etnis, mereka tetap merajut hubungan cinta hingga ke jenjang pernikahan.
Baca juga: Pulau Kemaro Bakal Ada Wisata Air
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.