Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Kemaro, Palembang: Daya Tarik, Legenda, dan Biaya

Kompas.com - 10/06/2022, 18:05 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pulau Kemaro terletak di tengah aliran Sungai Musi, kurang lebih 6 Km dari Jembatan Ampera.

Pulau Kemaro yang merupakan tempat wisata yang terkenal di Sungai Musi berada agak timur dari pusat Kota Palembang.

Banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau ini, baik warga sekitar, wisatawan luar daerah, bahkan wisatawan mancanegara.

Berikut ini daya tarik Pulau Kemaro

Pulau Kemaro

Daya Tarik Pulau Kemaro

Pulau Kemaro memiliki obyek yang menarik bagi wisatawan, yaitu vihara Cina (klenteng Hok Tjing Rio) kuil Buddha, dan pagoda lantai 9.

Pulau Kemaro berasal dari kata 'Kemarau', pasalnya pulau ini tidak pernah tenggelam meskipun sungai tengah pasang.

Pagoda yang terletak di tengah pulau menarik bagi wisatawan.

Baca juga: Asal Usul Pulau Kemaro, Kisah Legenda Cinta Siti Fatimah dengan Putra Raja Tionghoa

Pagoda memiliki arsitektur mirip dengan pagoda yang terdapat di Cina. Bangunan bagian atas merupakan tempat ibadah umat Buddha yang kerap digunakan oleh masyarakat Tionghoa.

Saat perayaan Imlek atau hari raya Buddha lainnya, pagoda ramai dikunjungi masyarakat. Pagoda juga sering digunakan menginap oleh peserta festival Imlek.

Di samping pagoda, ada Kelenteng Hok Tjing Bio atau lebih populer disebut Klenteng Kwan Im. Klenteng ini dibangun pada tahun 1962.

Sementara di depan klenteng, ada makam Tan Bun An, Siti Fatimah, dan pengawalnya, mereka dipercaya sebagai tokoh asal-usul Pulau Kemaro.

Legenda Asal-usul Pulau Kemaro

Pulau Kemaro memiliki legenda terkait asal-usul Pulau Kemaro.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, asal-usul terbentuknya Pulau Kemaro. Legenda ini merupakan kisah cinta Siti Fatimah dan Tan Bun An.

Dikisahkan, Siti Fatimah adalah keturunan Raja Sriwijaya yang menganut agama Islam, sedangkan Tan Bun An merupakan putra Raja Tionghoa yang menganut agama Buddha.

Walaupun, keduanya berbeda agama dan etnis, mereka tetap merajut hubungan cinta hingga ke jenjang pernikahan.

Baca juga: Pulau Kemaro Bakal Ada Wisata Air

Tan Bun An memboyong pujaan hati ke negara asalnya untuk meminta restu dari orang tuanya.

Setelah merestui pernikahan putranya, orang tua Tan Bun An memberikan hadiah berupa tujuh guci besar yang berisi emas kepada anak dan menantunya.

Beberapa waktu setelah itu, keduanya kembali ke Palembang. Saat di Palembang, Tan Bun An membuka hadiah dari orang tuanya.

Ia terkejut karena guci tersebut berisi sayuran sawi yang telah membusuk. Lalu, guci-guci itu dibuang ke Sungai Musi.

Saat akan membuang guci terakhir, guci tersebut jatuh di atas dek dan pecah. Ternyata di dalamnya terdapat emas.

Kelenteng Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), yang mulai berhias menyambut Cap Go Meh. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Kelenteng Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), yang mulai berhias menyambut Cap Go Meh. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.

Merasa bersalah telah membuang guci pemberian orang tuanya, Tan Bun An lalu terjun ke Sungai Musi mengambil emas tersebut.

Pengawal yang mengetahui Tan Bun An terjun ke sungai, ia mengikuti tuannya untuk membantu. Namun, kedua orang itu tidak segera muncul ke permukaan.

Siti Fatimah resah menunggu suaminya, akhirnya ia ikut terjun ke sungai menyusul Tan Bun An dan tidak muncul lagi ke permukaan.

Baca juga: Menyambut Cap Go Meh di Pulau Kemaro

Beberapa waktu kemudian, muncul pulau kecil di tempat Tan Bun An dan Siti Fatimah terjun. Pulau tersebut tidak tenggelam saat Sungai Musi pasang.

Masyarakat setempat mempercayai bahwa gundukan tanah yang muncul tiba-tiba di Pulau Kemaro adalah kuburan kedua sejoli tersebut.

Itulah legenda asal-usul pulau seluas 180 hektar ini.

Cara Menuju Pulau Kemaro

Cara Menuju Pulau Kemaro adalah melalui jalur laut melalui Dermaga Benteng Kuto Besak. Waktu tempuh perjalanan kurang lebih 20 menit untuk sampai ke Pulau Kemaro.

Biaya penyeberangan menuju Pulau Kemaro kurang lebih Rp 50.000 - Rp 150.000 per orang untuk tarif pulang pergi. (Editor: Candra Setia Budi)

Sumber:

hallo.palembang.go.id

www.tribunnewswiki.com

regional.kompas.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com