Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dianiaya Senior, Anggota TNI Tewas Saat Tugas di Timika, Sang Ibu Cari Keadilan

Kompas.com - 07/06/2022, 16:40 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Sri Rejeki (50), warga Kota Solo, Jawa Tengah mencari keadilan untuk sang anak, Sertu Marctyan Bayu Pratama yang meninggal saat bertugas di Timika, Papua.

Diduga Bayu Pratama tewas setelah dianiaya dua seniornya di Timika.

Kasus tewasnya Bayu berawal saat ia bertugas di Timika, Papua pada Juni 2021. Namun pada tanggal 8 November 2021 anaknya pulang dalam keadaan tak bernyawa.

Sri Rejeki melihat ada kejanggalan atas kematian sang putra.

"Saya minta outopsi ulang. Tapi petugas justru hanya memberikan janji akan diberi hasil outopsi," katanya, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Bolos 3 Bulan, Letkol AS Digerebek Tim Puspom TNI di Kabupaten Semarang

Sri mengatakan, dua hari sebelum kematian putranya, dia sempat melakukan komunikasi via video call.

Dalam perbincangan itu, korban nampak sehat tidak kurang satupun. Namun, dua hari kemudian sang putra dikabarkan meninggal dunia.

"Anak saya dipulangkan dari Timika, dan dimakamkan di TPU Pracimaloyo," ujar dia.

Sebelum prosesi pemakaman, dia sempat tak diizinkan melihat jasad putranya itu. Namun setelah diizinkan betapa terkejut dirinya saat melihat jenazah putranya yang penuh luka lebam.

Ia pun menduga kematian anaknya tidak wajar, dan ada unsur pidana.

Baca juga: Oknum TNI Lepas Tembakan hingga Tewaskan Adik Iparnya, Ayah Korban: Menantu Kami Tak Sengaja, Jangan Dihukum Berat

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas
Sri Rejeki berusaha mencari informasi perihal nasib tragis yang menimpa putranya itu, hingga mendapati informasi bahwa putranya tewas lantaran dianiaya dua oknum seniornya di Timika.

"Kalau kabarnya, oknum itu berpangkat letnan. Kasus ditangani otmil Jayapura," kata dia.

"Namun tanggal 25 Mei lalu, kabarnya diserahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta," imbuhnya.

Tapi, dirinya heran karena belum ada tindakan serius terhadap kedua oknum tersebut.

Dia mengetahui hal itu, setelah melihat unggahan salah seorang oknum yang di salah satu media sosial.

Menurut salah satu petugas kepala kantor hukum tempat oknum ini bertugas bahwa mereka dalam pengawasan.

Baca juga: Maaf Ayah Mertua untuk Oknum TNI yang Tembak Adik Ipar di Hari Pernikahannya

"Padahal anak saya diperlakukan oknum ini dengan sadis hingga meninggal dunia," ungkapnya.

Disinggung dugaan motif penganiayaan, Sri mengaku, dirinya tak mengetahui secara jelas.

Namun, sepengetahuannya anaknya memiliki masalah utang senilai Rp100 juta terhadap sesama prajurit.

Namun, sudah diselesaikan dan dikuatkan dengan bukti transferan.

"Namun, apakah itu yang jadi pokok permasalahannya. Saya juga tidak tahu persisnya," katanya.

Baca juga: Maaf Ayah Mertua untuk Oknum TNI yang Tembak Adik Ipar di Hari Pernikahannya

Sementara itu, kuasa hukum Sri Rejeki, Asri Purwanti mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan Komnas HAM tanggal 19 Mei 2022.

Selain itu, dirinya juga telah menyurati Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Ada beberapa permohonannya yakni pemecatan dari dinas militer terhadap oknum itu.

Karena memiliki sifat sadistis dan membahayakan tata kehidupan militer. Apalagi oknum tersebut masih bebas tidak ditahan.

"Kami mohon keadilan terkait kasus ini," tandasnya.

Hingga saat ini, lanjut Asri, belum ada kejelasan terkai kasus tersebut. Bahkan tak ada itikat baik dari oknum yang bersangkutan.

"Apalagi, korban ini juga memiliki istri dan anak. Bagaimana masa depan mereka? Kami mohon keadilan yang seadil-adilnya," kata Asri.

Baca juga: Kolonel Priyanto Divonis Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari TNI

Konfirmasi

Berkait dengan langkah Sri Rejeki, Tribun Network telah berupaya memintai konfirmasi kepada pemangku kepentingan.

Tribunnews.com juga telah mencoba meminta tanggapan terkait berita tersebut kepada Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Prantara Santosa melalui pesan WhatsApp melalui nomor 0812******* pada Kamis (2/6/2022) pukul 16.59 WIB.

Meski pesan tersebut telah terkirim, namun belum diketahui pesan tersebut sudah dibaca atau belum.

Wartawan Tribun Network telah meminta tanggapan Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Tatang Subarna melalui pesan WhatsApp di nomor 082****** pada Kamis (2/6/2022) pukul 16.59 WIB.

Baca juga: Divonis Penjara Seumur Hidup dan Dipecat, Kolonel Priyanto Dinilai Merusak Citra TNI AD

Pesan tersebut telah terkirim, namun belum diketahui pesan tersebut sudah dibaca atau belum.

Wartawan Tribun Network juga meminta tanggapan melalui pesan WhatsApp kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa di nomor 0813****** pada Jumat (3/6/2022) pukul 15.50 WIB.

Pesan juga telah terbaca dengan tanda dua centang biru. Namun Panglima TNI tidak menjawab.

Selain itu, Tribunnews.com juga telah mencoba meminta tanggapan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melalui pesan WhatsApp di nomor 081******, Jumat (3/6/2022) pukul 15.52 WIB.

Namun pesan tersebut masih belum ada tanggapan.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Prajurit TNI Tewas Saat Tugas di Timika Diduga Ulah Senior, Tingkah Pelaku Bikin Ibu Korban Kecewa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com