BENGKULU, KOMPAS.com- Sudah lebih dari 180 ekor kambing dari Lampung diminta kembali ke daerah asalnya saat hendak masuk ke Bengkulu karena tidak dilengkapi dokumen keterangan ternak sehat.
Penolakan hewan itu dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kita melakukan pengecekan di cek poin hewan ternak perbatasan Bengkulu-Lampung tepatnya di Kabupaten Kaur. Selama dua hari terakhir setidaknya 180 ekor kambing dari Lampung ditolak masuk Bengkulu karena tidak dilengkapi dokumen," kata Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Lianto saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Gunakan Tombak Saat Beraksi, Sindikat Pencuri Ternak di Keerom Jual Daging Sapi secara Kiloan
Lianto mengatakan, umumnya sapi dan kambing berasal dari Lampung dikirim ke Kota Bengkulu, Bengkulu Selatan, Kaur dan Mukomuko.
Sebelumnya di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu berbatasan dengan Provinsi Sumbar, setidaknya ada 30 truk dan sejumlah mobil pikap pengangkut sapi dan kerbau dari Provinsi Sumbar ditolak masuk dalam sepekan terakhir.
Sebagai informasi, setelah ada penularan PMK, seluruh ternak dari luar daerah yang akan masuk Bengkulu wajib dilengkapi dokumen bukti sehat.
Baca juga: Pengawasan Diperketat, Setiap Hewan Ternak yang Masuk Kota Malang Diperiksa
Untuk mengawasi lalu lintas ternak, telah didirikan posko di kawasan perbatasan dengan provinsi lain.
Ada dokter hewan, petugas karantina hewan, polisi dan petugas dari Dinas Perhubungan Bengkulu disiagakan di posko tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.