Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Sapi di Pemalang Suspek PMK, Sebagian Besar dari Jawa Timur

Kompas.com - 06/06/2022, 13:07 WIB
Kontributor Pemalang, Baktiawan Candheki,
Khairina

Tim Redaksi

PEMALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 300-an ekor sapi di Kabupaten Pemalang dinyatakan suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Senin (6/6/2022).

Kepada Kompas.com, Kepala Dinas Pertanian Pemalang, Wahadi menuturkan, sebagian besar sapi-sapi milik peternak Pemalang yang suspek didatangkan dari Jawa Timur.

"Ada yang dari Bojonegoro, Lumajang dan daerah perbatasan Wonogiri dan Pacitan,"ungkapnya.

Baca juga: 3.000 Ekor Sapi di Lumajang Terinfeksi PMK, Wabup: Kami Kekurangan Nakes Hewan

Lanjut Wahadi, kendala yang dialami dalam menekan PMK di Pemalang adalah ketidaktahuan peternak terhadap ciri-ciri khusus PMK.

"Jelang Idul Adha kami menyadari permintaan sapi oleh peternak dan pedagang meningkat. Dalam kasus ini kami jemput bola mendatangi kandang peternak untuk melakukan pemantauan dan pengobatan kepada sapi yang suspek,"katanya.

Meski demikian, Dipertan Pemalang sampai sekarang belum melarang pembelian sapi dari Jawa Timur.

"Untuk larangan kami tidak berani, namun kami imbau kepada peternak untuk sementara tidak mendatangkan ternak dari daerah yang mengalami pandemi PMK,"ujarnya.

Baca juga: Ratusan Hewan di Sragen Terjangkit PMK, Hanya 4 Kecamatan yang Nol Kasus

Wahadi berharap, peternak dan pedagang berperan aktif dalam penanganan kasus PMK kepada hewan ternaknya yang terjangkit.

"PMK bisa sembuh terutama bila melalui penanganan yang efektif. Kami usulkan untuk ternak yang sudah terjangkit harap dipisahkan dari ternak lainnya. Dan sementara jangan diperjualbelikan dulu, nunggu sembuh untuk menghindari kerugian,"jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com