WONOGIRI, KOMPAS.com -Pemerintah Kabupaten Wonogiri memutuskan untuk memperpanjang penutupan seluruh pasar hewan selama dua pekan ke depan. Hal ini dilakukan setelah jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terus terus bertambah.
“Penutupan pasar hewan tradisional akan kami perpanjang hingga dua minggu ke depan. Karena kalau kami lihat angka suspeknya cukup tinggi. Saat ini kasus hewan ternak yang suspek PMK mencapai 176 ekor sapi,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada Kompas.com, Senin (6/6/2022).
Baca juga: PMK Merebak, Polisi Pasang Rambu di Kandang, Pemkab Semarang Usulkan Status KLB
Pria yang akrab disapa Jekek ini menilai tingginya kasus suspek PMK di Kabupaten Wonogiri berpotensi menularkan ke hewan ternak lainnya. Untuk itu tempat-tempat yang berpotensi menularkan seperti pasar hewan ditutup sementara dulu.
Dia mengungkapkan perpanjangan penutupan pasar hewan semestinya menjadi pengingat bagi semua pihak untuk melakukan pencegahan bersama. Pasalnya bila dibiarkan akan menimbulkan dampak kerugian yang luar biasa bagi peternak dan pedagang hewan ternak.
“Ini menjadi warning bahwa sekarang ada PMK yang harus diantisipasi bersama. Karena ini akan menimbulkan dampak ekonomi yang luar biasa seperti harga hewan akan turun,” tutur Jekek.
Jekek menjelaskan bila hewan sudah dinyatakan terkonfirmasi positif PMK berat badannya akan turun. Hal itu praktis akan menjadikan harga jual hewan ternak seperti sapi akan turun.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, memutuskan menutup seluruh pasar hewan selama dua pekan setelah ditemukan 13 sapi yang dijual di Pasar Hewan Pracimantoro terpapar PMK.
Berdasarkan surat edaran Bupati Wonogiri bernomor 443.39/7914 penutupan seluruh pasar hewan berlaku mulai Selasa (24/5/2022) hingga Senin (6/6/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.