Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

150.000 Meterai Senilai Rp 1,5 Miliar Hilang di Kantor Pos Bandar Lampung, Warga Khawatir Terjadi Kelangkaan

Kompas.com - 05/06/2022, 09:16 WIB
Tri Purna Jaya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Pasca hilangnya puluhan ribu meterai fisik senilai Rp 1,5 miliar di Kantor Pos Bandar Lampung, sejumlah warga khawatir terjadi kelangkaan meterai tersebut.

Meterai sebanyak 150.000 keping tersebut hilang pada Rabu (11/5/2022), dan baru diketahui ketika karyawan melakukan bongkar muat truk pengiriman barang.

Yudhis Ramadan (28), warga Kelurahan Gotong Royong mengatakan, dia mengetahui informasi PT Pos Bandar Lampung mengalami kehilangan puluhan ribu meterai itu dari media daring.

Baca juga: Sekarung Meterai Hilang, Kantor Pos Bandar Lampung Merugi Rp 1,5 Miliar

Menurutnya, meterai termasuk benda penting, khususnya saat mengurus administrasi.

"Iya tau dari media online. Itu bagaimana ya, bakal jadi langka nggak? Sebentar lagi mau daftar anak masuk sekolah, pasti perlu meterai untuk surat pernyataan," kata Yudhis di Bandar Lampung, Jumat (3/6/2022).

Kekhawatiran serupa disampaikan Maulana Azka (35), warga Kecamatan Langkapura yang membuka jasa fotokopi.

Selama ini, Maulana menjual satu keping meterai fisik Rp 10.000 dengan harga Rp 11.000. "Cuma ambil untung Rp 1.000 Bang, nanti kalau langka bagaimana mau jual?" kata Maulana.

Kebutuhan meterai ini dirasa penting, terlebih bagi masyarakat yang hendak mengajukan KPR (kredit perumahan rakyat) ke bank.

Anindya Rahayu (27), seorang freelance agen perumahan mengakui, dalam mengajukan KPR nasabah biasanya diminta membawa meterai lebih dari delapan keping.

Baca juga: Contoh Surat Perjanjian Kontrak Rumah dengan Meterai

"Ya biasanya lebih dari delapan lembar, buat kepentingan berkas," kata Anindya.

Sehingga, jika stok materai ini menjadi langka, bisa dipastikan aktivitas nasabah akan terhambat. "Takutnya nanti jadi langka, terus harganya dinaikin oleh oknum," kata Anindya.

Sementara itu, Manajer Humas PT Pos Indonesia Bismo Ariobowo mengatakan peristiwa kehilangan meterai mencapai Rp 1,5 miliar di Kantor Pos Bandar Lampung tidak akan menganggu ketersediaan stok.

"Tidak mengganggu. Sudah ada mekanisme internal untuk persediaan stok tetap terjaga," kata Bismo.

Bismo menambahkan, untuk mencegah meterai palsu, sebaiknya beli di outlet resmi Pos Indonesia.

Sedangkan terkait kebutuhan meterai di Lampung, Bismo mengatakan tidak bisa menjelaskan lebih rinci.

Baca juga: Daftar Dokumen yang Tak Perlu Memakai Bea Meterai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com