Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Gubernur Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota di Jatim Bentuk Satgas Penanganan PMK

Kompas.com - 30/05/2022, 20:20 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ketiga, wilayah tertular atau kabupaten yang sudah ada kejadian penyakit dengan tanda klinis PMK dan terkonfirmasi positif oleh laboratorium. Serta wilayah wabah atau kabupaten tertular dan telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) sebagai wilayah wabah.

Adapun wilayah wabah di Jatim, meliputi Lamongan, Gresik, Mojokerto, dan Sidoarjo.

Baca juga: Soal Wabah PMK di Jabar, Wagub Uu: Sapi Siap Jual Berkurang

Kemudian untuk wilayah tertular, yaitu Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Jombang, Batu, Jember, Magetan, Surabaya, Kota Malang, Kota Probolinggo, Tuban, Bojonegoro, Bangkalan, Madiun, Bondowoso, Sumenep, Sampang, Kediri, Nganjuk, dan Ponorogo.

Kemudian wilayah terduga di antaranya Pacitan, Kabupaten Blitar, Kota Kediri dan Situbondo. Sementara itu, wilayah bebas PMK, yakni Pamekasan, Banyuwangi, Kota Pasuruan, Kota Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kota Madiun, Ngawi, dan Kota Mojokerto.

Jajaran kepolisian lakukan serangkaian kegiatan

Pada kesempatan yang sama, Kapolda Jatim Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi (Pol) Nico Afinta mengatakan bahwa jajaran kepolisian telah melakukan serangkaian kegiatan dalam membantu penanganan PMK di Jatim.

Polda Jatim, kata dia, telah mengeluarkan telegram ke Polres jajaran se-Jatim terkait antisipasi, langkah koordinasi, membuat Satgas, hingga pemberdayaan Bhabinkamtibmas.

Baca juga: PMK di Lumajang Memasuki Fase Kritis, Pemkab Sediakan Call Center untuk Peternak

“Dalam upaya pre-emtif, anggota Bhabinkamtibmas juga turut melakukan penyuluhan dan sosialisasi ke peternak di lingkungannya. Polda juga telah menerbitkan panduan untuk Bhabinkamtibmas dalam penanganan PMK ini,” ujar Nico.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jajaran kepolisian telah melakukan pengawasan dan pengecekan pada pasar hewan dan RPH sebagai upaya preventif.

Anggota Samapta Bhayangkara (Sabhara), lalu lintas, dan Reskrim turut melakukan pengawasan dan pengecekan lalu lintas hewan ternak.

“Kami juga melakukan pembatasan dan pengetatan lalu lintas ternak, pasar hewan dan RPH. Kami juga memiliki pos penyekatan hewan ternak di sejumlah titik, sekitar 84 pos di jalan arteri dan jalan tol. Saya harap ini benar-benar dicek jangan sampai hanya di jam-jam tertentu, tetap tegas tapi santun,” imbuh Nico.

Baca juga: 17 Sapi di Bekasi yang Terjangkit PMK Menunjukkan Tanda-tanda Sembuh

Sebelumnya, Guru Besar Bidang Virologi dan Imunologi Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam mengatakan bahwa upaya preventif atau pengendalian PMK pada ternak bisa dilakukan dengan berbagai langkah.

Langkah tersebut, kata dia, seperti vaksinasi sesuai dengan serotype atau subtype yang sama. Hal ini termasuk melakukan biosecurity yang ketat, penyemprotan kandang pagi dan sore, karantina, mencegah keluar masuk kandang, serta pembatasan pergerakan hewan dari antar daerah.

“Untuk program vaksinasi PMK ini ada tujuh serotype yang berbeda secara imunologis, spesifik serotype, vaksin PMK tradisional, menggunakan adjuvant, serta vaksinasi harus diberikan dalam area segitiga antara bahu, sumsum tulang belakang, dan alur jugularis,” jelas Fedik.

Sebagai informasi, rakor tersebut diadakan dalam rangka menjelang Idul Adha atau Hari Raya Kurban 2022 sekaligus memastikan langkah-langkah strategis agar wabah PMK tidak semakin meluas di Jatim.

Paling utama adalah agar hewan kurban yang berada atau akan dijual keluar Jatim dalam keadaan aman, sehat, dan tidak terkena wabah PMK.

Adapun kegiatan rakor percepatan penanggulangan PMK pada hewan ternak diikuti beberapa tokoh penting dan pihak terkait, seperti Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim,Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, dan Komandan Korem (Danrem) se-Jatim.

Baca juga: Sapi Terpapar PMK di Kuningan Naik Jadi 194 Ekor, Pemerintah Berlakukan Lockdown

Kemudian, juga hadir bupati dan wali kota se-Jatim, Kapolres dan Dandim se-Jatim, Direktur Kesehatan Hewan, Kepala Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, Kepala Besar Veteriner Wates, serta Kepala Dinas (Kadis) yang membidangi Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) se-Jatim.

Selain itu, hadir pula sejumlah pakar seperti Guru Besar Kedokteran Unair Suprapto Ma’at, serta Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal (Ditjen) PKH Republik Indonesia (RI) Nuryani Zainuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com