Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Terpapar PMK di Kuningan Naik Jadi 194 Ekor, Pemerintah Berlakukan Lockdown

Kompas.com - 30/05/2022, 10:53 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

KUNINGAN, KOMPAS.com – Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kuningan Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Kuningan Jawa Barat me-lockdown blok Cigeureung, Kelurahan Cigugur, Senin (30/5/2022).

Seluruh arus lalu lintas jual beli sapi dihentikan. Tidak ada sapi yang boleh masuk maupun keluar kawasan tersebut.

Kebijakan ini menyusul semakin meningkatnya jumlah sapi yang terindikasi positif terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Baca juga: Menyebar Masif, 150 Sapi di Kuningan Jabar Terindikasi Positif PMK

Kepala UPTD Puskeswan Dinas Perikanan dan Peternakan Kuningan Jhon Nais menerangkan, pada Senin (30/5/2022) tercatat ada 185 ekor sapi perah terindikasi positif PMK. Seluruhnya berada di satu blok, yakni blok Cigeureung.

“185 ekor sapi tersebut dimiliki oleh 36 peternak. Ke-36 peternak itu memiliki jumlah populasi sapi sebanyak 375 ekor sapi. Artinya, sudah lebih dari setengahnya (populasi) terindikasi positif PMK,” kata Jhon Nais kepada Kompas.com sambil menunjukan datanya di kantor Puskeswan Kuningan, Senin (30/5/2022).

Tak hanya itu, ada sembilan ekor sapi potong, yang dimiliki oleh dua peternak di desa lain juga terindikasi positif PMK. Jadi total terdapat 194 ekor sapi, atau nyaris 200 ekor.

Karena kondisi yang cukup memprihatinkan, lima ekor sapi akhirnya dipotong. 

Lebih lanjut, Jhon menerangkan, wilayah kerja UPTD mencakupi enam kecamatan, yakni Kecamatan Kuningan, Cigugur, Ciniru, Hantara, Nusaherang, dan Kadugede. 

Kecamatan dengan sapi terindikasi PMK terbanyak adalah Kecamatan Cigugur.

Jhon mengatakan, ada banyak sapi di kecamatan Cigugur yang terjangkit PMK diduga karena jumlah sapi yang padat dengan jarak yang sangat berdekatan.

Atas dasar itu, pemerintah menetapkan Blok Cigeureung, Kelurahan Cigugur, Kabupaten Kuningan sebagai zona merah penyebaran PMK. Pihaknya melakukan kebijakan lockdown di blok tersebut untuk mengantisipasi berbagai hal.

Selain sosialisasi dan pemberian antibiotik serta vitamin, pemerintah mengajak para peternak sapi perah untuk meningkatkan kebersihan kandang. Mulai dari menguras air, membersihkan bekas pakan, dan lain lain.

Cara ini, kata Jhon, membantu proses percepatan penyembuhan sapi-sapi yang terindikasi PMK. 

Baca juga: 331 Hewan Ternak Terjangkit PMK, 2 Pasar Hewan di Nganjuk Ditutup Sementara

Pemerintah bersama warga juga mendirikan posko darurat. Mereka memasang spanduk bertuliskan sosialisasi tentang cepatnya penyebaran PMK yang menyerang sapi-sapi mereka. Mereka juga menyemprotkan cairan disinfektan kepada seluruh warga yang hendak keluar-masuk blok tersebut.

Warga menyadari, PMK memang tidak menyerang manusia. Namun penyemprotan disinfektan kepada manusia yang keluar masuk adalah merupakan langkah antisipasi. Warga berusaha menghindari ada virus yang menempel di pakaian manusia dan berpotensi menyebarkan ke sapi-sapi di sekitar.

Kebijakan lockdown ini juga memberhentikan lalu lintas peredaran jual beli sapi. Pemerintah melarang ada sapi dari Blok Cigeureung keluar, dan juga sebaliknya, yakni melarang sapi luar masuk ke dalam.

Kondisi ini membuat para peternak sapi perah di lokasi sangat terpukul. Sapi sapi yang terserang PMK memiliki kualitas kesehatan yang menurun. Produksi susu perah menurun drastis. Bahkan ada yang sama sekali tidak mengeluarkan sapi perah karena organ reproduksi terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com