Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terekam CCTV, Angggota DPR Benny K Harman Diduga Tampar Karyawan Restoran di Labuan Bajo, Keduanya Saling Lapor Polisi

Kompas.com - 27/05/2022, 18:48 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman diduga menampar pegawai restoran Mai Cenggo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terduga korban adalah pegawai Mai Cenggo Restoran, Ricardo Jundawan. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (24/5/2022).

Ricardo dan kuasa hukumnya melaporkan pemukulan tersebut ke Polres Manggarai Barat pada Kamis (26/5/2022).

Keesokan harinya, Jumat (27/5/2022), istri Benny, Maria Geroti Ernawati melaporkan balik Ricardo ke polisi atas kasus perbuatan tak menyenangkan serta menyebarkan hoaks.

Baca juga: Istri Anggota DPR RI Laporkan Balik Karyawan Restoran di Labuan Bajo Atas Perbuatan Tidak Menyenangkan dan Sebar Hoaks

Berawal saat diminta pindah duduk

Peristiwa tersebut berawal saat Benny diminta pindah tempat duduk oleh Ricardo. Saat itu meja yang ditempati oleh Benny sudah direservasi.

Pihak restoran juga menjelaskan jika mereka telah menyiapkan tempat yang sama untuk Benny dan keluarganya.

Menurut Piter Roman, pengacara Ricardo Jundawan, dari pengakuan korban, Benny tidak nyaman dan tidak terima dengan penjelasan yang disampaikan Rocardo.

Ia kemudian minta untuk memanggil manager restoran. Korban kemudian meninggalkan Benny dan mampir ke kasir untuk memberitahu kejadian tersebut ke atasannya.

Baca juga: Penjelasan Benny K Harman Setelah Dilaporkan ke Polisi karena Diduga Tampar Pegawai Restoran

Namun saat berada di ruangan atasannya, tiba-tiba Benny masuk ke ruangan tanpa mengetuk pintu. Padahal ruangan tersebut privat.

Saat masuk, Benny disebut mengeluarkan perkataan yang tak menyenangkan. Ia juga disebut menampar karyawan hotel sebanyak tiga kali.

"Korban juga dibuat visum. Kita belum tahu hasil visum itu," ujarnya.

Ia mengatakan berdasarkan petunjuk yang kuat dari rekaman CCTV, Benny terlihat melakukan upaya gerakan seperti terkonfirmasi memukul dan menampar korban beberapa kali.

"Korban mengalami gangguan telinga sakit ketika buka mulut dan trauma psikologis," kata Piter.

Baca juga: Anggota DPR Dilaporkan ke Polisi, Diduga Tampar Karyawan Restoran di Labuan Bajo gara-gara Diminta Pindah Meja

Korban Ricardo membenarkan jika ia ditampar oleh Benny. Hal tersebut terjadi saat Benny diminta pindah dari meja yang sudah direservasi oleh tamu lain yang lebih dulu memesan.

"Atas dasar itu, BKH mengikuti saya hingga ke office. Di situ terlapor menampar saya sebanyak tiga kali," kata dia.

 

Mendorong muka karyawan

Ilustrasi restoran sepi tanpa pengunjung. Dok. Shutterstock/Viktoriya Pavliuk Ilustrasi restoran sepi tanpa pengunjung.
Sementara itu Benny membantah melakukan kekerasan kepada karyawan. Ia bercerita datang ke restoran bersama istri, anak dan saudaranya.

Oleh karyawan, ia kemudian diarahkan duduk ke ruang VIP yang ber-AC dan ia pun memilih meja duduk.

"Kami duduk dan tidak ada tulisan atau pemberitahuan apapun dari pihak resto bahwa meja yang kami duduk sudah di-booked atau reservasi. Kami langsung duduk dan pesan makan," tutur BKH saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.

"Setelah 15 menit duduk menunggu, kami pesan ikan gurame, ayam bakar, dan juga minuman yang ditawarkan. Petugas restoran mencatat apa yang kami pesan dan diberitahu kepada kami harus menunggu dan akan segera dilayani," tambah BKH.

Baca juga: Kapal Wisata Tujuan Labuan Bajo Kandas di Pulau Medang, Ini Kondisi Penumpang

Namun menurut Benny, tiba-tiba ia diminta meningalkan mejanya karena ruangan tersebut sudah direservasi dan harus dikosongkan.

"Saya tanya mengapa kami disuruh keluar? Apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-Ac. Memang saya pakai celana pendek dan baju kaus, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun," beber dia.

Ia kemudian keluar untuk mencari manajer restoran untuk meminta alasan mengapa ia diperlakukan tidak baik.

"Di front desk itu kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu. Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena," ucap dia.

Baca juga: Limbah Restoran di Labuan Bajo Dibuang Sembarangan, Cederai Konsep Pariwisata Berkelanjutan

"Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil. Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu," ungkap dia.

Benny sempat menanyakan karyawan siapa yang menyuruh mengeluarkan Benny keluar dari ruangan. Namun karena tak ada yang menjawab, Benny mengaku mendorong muka karyawan.

Ia juga mmeperingatkan agar karyawan memperlakukan pengunjung dengan sopan.

Lapor balik ke polisi

Benny mengatakan setelah kejadian tersebut, pihak restoran sudah menyampaikan permintaan maaf. Namun ia mendapat informasi jika dilaporkan manajer Mai Cenggo ke polisi atas tuduhan kekerasan.

Dia disebut telah menampar karyawan restoran sebanyak tiga kali.

"Kekerasan apa yang saya lakukan? Bukankan pihak manajer Resto Mai Cenggo yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?" katanya.

Atas dasar itu, Benny pun melapor balik ke polisi.

Baca juga: 5 Tempat Makan di Labuan Bajo yang Dekat Tempat Wisata

"Pihak kami akan mengajukan laporan polisi atas perbuatan tidak menyenangkan yang kami terima dan juga melaporkan ke polisi pencemaran nama baik, hoaks, dan menyebarkan informasi sesat pada publik," kata dia.

Sementara itu Kasi Humas Polres Manggarai Barat Iptu Eka DY membenarkan telah menerima laporan.

Pihak kepolisian telah memeriksa korban termasuk meminta pihak puskesmas untuk melalukan pemeriksaan medis kepada Ricardo.

“Hasil dari tindak lanjut tersebut, rekan-rekan dari Reskrim melakukan pemeriksaan awal terhadap

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis : Nansianus Taris | Editor : Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com