KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo memiliki strategi khusus untuk mencegah munculnya endemi penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayahnya.
Strategi tersebut muncul setelah ditemukan belasan kasus sapi suspek PMK di Pasar Pracimantoro, Wonogiri.
Bupati yang akrab disapa Jekek itu menyebutkan, ada tiga strategi yang digunakan pihaknya untuk menyelamatkan populasi sapi agar tidak tertular PMK.
Langkah pertama, kata Jekek, untuk mencegah endemi, pihaknya akan menutup sementara seluruh pasar hewan selama dua pekan.
Hal itu dituangkan melalui Surat Edaran (SE) Nomor 443.39/79/4 yang berlaku mulai Selasa (24/5/2022) hingga Senin (6/6/2022).
Baca juga: Peringati HUT Ke-281 Wonogiri, Bupati Jekek Ajak Masyarakat Bangkit dengan Harapan Baru
“Selama ditutup, petugas Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Wonogiri melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh pasar hewan," kata Jekek, dikutip dari keterangan pers resminya, Kamis (26/5/2022).
Selain itu, petugas juga turun ke lapangan mengecek kondisi sapi dan kambing milik peternak di Kabupaten Wonogiri.
Selanjutnya, langkah kedua adalah sosialisasi melalui aplikasi Zoom Meeting kepada seluruh desa, dari lurah hingga peternak sapi dan kambing.
Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan peternak mengenai PMK serta penanganan dan pencegahan yang harus dilakukan.
Adapun strategi ketiga, sebut Jekek, adalah rapat koordinasi dengan seluruh pelaku dan usaha hewan ternak.
Baca juga: Kasus PMK Hewan Ternak di Wonogiri Masih Nol, Ini Penjelasan Bupati Jekek
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.