KOMPAS.com – Nurul Akmal, Lifter asal Desa Serba Jaman Tunong, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, mengharumkan nama Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam.
Lifter kelahiran Aceh Utara ini berhasil meraih medali perak di ajang bergengsi se-Asia Tenggara tersebut.
Baca juga: Lifter Nurul Akmal: Saya Menang Olimpiade, SEA Games, Satu Ucapan Selamat Pun Tak Ada
Namun, di balik keberhasilannya, ternyata ada cerita sedih yang dialami Nurul.
Baca juga: Curhat Lifter Nurul Akmal Sebelum Meraih Medali Perak SEA Games
Nurul mengeluhkan minimnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, tempat di mana dia lahir dan dibesarkan.
Baca juga: DPRD Aceh Utara: Berilah Penghargaan untuk Lifter Nurul Akmal
Salah satunya saat dia meraih perak, tak ada satu pun ucapan selamat yang disampaikan pihak pemda.
“Satu ucapan selamat via WhatsApp pun tidak pernah disampaikan ke saya dari Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Aceh Utara. Daerah saya sendiri, di mana saya lahir dan besar,” kata Nurul saat dihubungi, Senin (23/5/2022) sore.
Dia mengatakan, sejak berprestasi di even dunia Olimpiade tahun 2021 hingga SEA Games kali ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga tak pernah memberikan apresiasi untuk Nurul.
Saat meraih perunggu di Olimpiade, Pemerintah Aceh berjanji memberikan bonus dalam bentuk rumah.
Namun, saat ini janji itu belum terealisasi. Dia mendapat kabar bahwa serah terima rumah akan digelar pada September 2022.
Nurul berharap agar Kementerian Pemuda dan Olahraga RI serta Pemerintah Aceh mengangkat atlet berprestasi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sama seperti atlet di tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, saat ini Nurul menjadi tenaga kontrak di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh.
Hal itu dia sampaikan karena rasa khawatir saat Presiden Joko Widodo sudah mengintruksikan seluruh daerah tidak lagi boleh mempekerjakan pegawai kontrak.
“Harapan saya bisa diangkat PNS seperti atlet lainnya. Sebelumnya kan sudah ada atlet lewat kuota khusus diangkat jadi PNS. Apalagi, kabarnya tahun depan pegawai kontrak tidak ada lagi. Saya sekarang pegawai kontrak,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata, Aceh Utara, Saifuddin tak berkomentar banyak tentang keluhan serta harapan Nurul.
“Untuk penghargaan, saya diskusikan dulu dengan pimpinan. Jika sudah ada info lanjutan, saya kabari lagi,” ujar dia, saat dihubungi,