Salin Artikel

Kisah Lifter Nurul Akmal, Raih Perak di SEA Games, tapi Tak Satu Pun Ucapan Selamat dari Pemkab Aceh Utara

Lifter kelahiran Aceh Utara ini berhasil meraih medali perak di ajang bergengsi se-Asia Tenggara tersebut. 

Namun, di balik keberhasilannya, ternyata ada cerita sedih yang dialami Nurul.

Nurul mengeluhkan minimnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, tempat di mana dia lahir dan dibesarkan.

Salah satunya saat dia meraih perak, tak ada satu pun ucapan selamat yang disampaikan pihak pemda.

“Satu ucapan selamat via WhatsApp pun tidak pernah disampaikan ke saya dari Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Aceh Utara. Daerah saya sendiri, di mana saya lahir dan besar,” kata Nurul saat dihubungi, Senin (23/5/2022) sore.

Dia mengatakan, sejak berprestasi di even dunia Olimpiade tahun 2021 hingga SEA Games kali ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga tak pernah memberikan apresiasi untuk Nurul.

Saat meraih perunggu di Olimpiade, Pemerintah Aceh berjanji memberikan bonus dalam bentuk rumah.

Namun, saat ini janji itu belum terealisasi. Dia mendapat kabar bahwa serah terima rumah akan digelar pada September 2022.

Harapan Nurul

Nurul berharap agar Kementerian Pemuda dan Olahraga RI serta Pemerintah Aceh mengangkat atlet berprestasi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sama seperti atlet di tahun sebelumnya.

Untuk diketahui, saat ini Nurul menjadi tenaga kontrak di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh.

Hal itu dia sampaikan karena rasa khawatir saat Presiden Joko Widodo sudah mengintruksikan seluruh daerah tidak lagi boleh mempekerjakan pegawai kontrak.

“Harapan saya bisa diangkat PNS seperti atlet lainnya. Sebelumnya kan sudah ada atlet lewat kuota khusus diangkat jadi PNS. Apalagi, kabarnya tahun depan pegawai kontrak tidak ada lagi. Saya sekarang pegawai kontrak,” katanya.

Apa kata Pemkab Aceh Utara?

Sementara, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata, Aceh Utara, Saifuddin tak berkomentar banyak tentang keluhan serta harapan Nurul.

“Untuk penghargaan, saya diskusikan dulu dengan pimpinan. Jika sudah ada info lanjutan, saya kabari lagi,” ujar dia, saat dihubungi,

Sementara, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Kabupaten Aceh Utara, Dayan Albar meminta Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Aceh Utara, mendata serta membuat program pemberian penghargaan untuk atlet berprestasi asal kabupaten tersebut.

“Kan dinas yang lebih tahu dan detail siapa saja atlet. Mereka harus buat program, biar kita bahas dengan DPRD. Saya yakin DPRD pasti setuju juga. Namun, kalau tak diusul dinas program penghargaannya, apa yang mau kita bahas,” kata Dayan saat dihubungi, Selasa (24/5/2022).

Dayan mengatakan, untuk tahun ini, Sistem Informasi Pembangunan Daerah, tempat usulan anggaran setiap tahun telah ditutup.

Dia menyarankan agar dinas dana pembinaan atau apa pun nama programnya untuk atlet berprestasi asal Aceh Utara diusulkan tahun depan

“Dinas yang pro-aktif. Jangan sampai ada anak kita tidak ada perhatian. Soal nama program dan besarannya, buatlah. Kita bahas bersama dengan tim anggaran pemerintah daerah beserta DPRD,” katanya.

Dia berharap, tidak ada lagi cerita pilu seperti yang dialami Nurul Akmal.

“Intinya, di dinas yang lebih paham soal apa yang harus menjadi prioritas. Minimal ada perhatian, jangan sampai kosong tidak ada perhatian apa-apa,” beber dia. (Penulis Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2022/05/25/171742978/kisah-lifter-nurul-akmal-raih-perak-di-sea-games-tapi-tak-satu-pun-ucapan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke