Pengembalian 13 sapi itu lantaran Pemkab Wonogiri tidak memiliki kewenangan menyita dan tidak memiliki karantina khusus hewan yang terpapar PMK.
“Maka pedagang tadi dengan koordinasi kepolisian kami kawal untuk kembali ke daerah masing-masing,” tutur Jekek.
Jekek berharap belasan sapi yang terpapar PMK tidak menular sapi milik peternak lainnya di Kabupaten Wonogiri.
Pasalnya, sebelum dijual di pasaran, petugas sudah mendeteksi belasan sapi itu terpapar PMK.
Baca juga: Ketersediaan Hewan Kurban Masih Kurang, Pemprov Kepri Bentuk Satgas Penanganan PMK
Tak hanya memulangkan pedagang beserta sapi yang terpapar PMK, Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga bersurat kepada Pemkab Boyolali, Pemkab Magetan dan Pemkab Pacitan untuk menelusuri sapi terpapar PMK yang dijual warganya.
“Kami juga bersurat ke instansi terkait (dinas peternakan di Boyolali, Magetan dan Pacitan) untuk melacak asal muasal sapi terpapar PMK yang dijual warganya,” kata Jekek.
Jekek memastikan 13 sapi yang terpapar PMK juga tidak disertai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
Untuk meminimalisir terjadinya penularan PMK antar daerah, Jekek mengharapkan ada koordinasi antara pemerintah daerah.
Dengan demikian ada penanganan secara terpadu terkait pencegahan wabah PMK lintas kabupaten.
Jekek menambahkan Pemkab Wonogiri juga akan mengundang seluruh peternak, pelaku usaha daging, pengelola rumah potong hewan dan kepala desa untuk mengikuti sosialisasi secara virtual.
“Kami akan menggelar rapat koordinasi dengan zoom meeting yang diikuti seluruh kepala desa dan peternak sapi, pelaku usaha hingga pengelola RPH di Kabupaten Wonogiri. Rapat itu nanti akan menjelaskan aspek teknis dan klinis untuk antisipasi dini terkait PMK,” demikian Jekek.
Baca juga: Ribuan Sapi Terjangkit PMK, Vaksin Belum Tiba, Obat Sudah Habis
Rapat itu untuk memastikan kebutuhan hewan qurban di Kabupaten Wonogiri tercukupi dan aman dari penyakit PMK.
Jekek menuturkan meski menutup seluruh pasar hewan, rumah potong hewan tetap dibuka.
Selain itu, pedagang diperbolehkan menjual daging sapi di pasaran karena PMK tidak menular ke manusia.
“RPH tetap bisa buka dengan catatan sapi yang dipotong dalam kondisi sehat,” demikian Jekek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.