BATAM, KOMPAS.com – Stok hewan kurban untuk perayaan Idul Adha 2022 di Batam diprediksi tidak cukup karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sutrisno, salah satu pedagang hewan kurban di kawasan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) bahkan memprediksi akan terjadi kenaikan harga hewan kurban karena kelangkaan stok.
Selain stok hewan kurban yang kurang, kebijakan larangan Pemda memasukkan hewan kurban dari Sumatera Selatan dan Lampung juga bakal memicu kenaikan harga hewan kurban.
Baca juga: Ada Wabah PMK, Dispertan Sukoharjo Jamin Ketersediaan Hewan Kurban Idul Adha
“Mudah-mudahan kebijakan tersebut berubah, sebab jika tidak, maka stok hewan kurban tidak bisa mencukupi,” kata pria yang akrab disapa Trisno itu ditemui di kandangnya, Jumat (20/5/2022).
Trisno mengatakan, kenaikan harga hewan kurban menjelang Idul Adha memang selalu terjadi setiap tahun. Bukan hal asing.
Namun, kata dia, di tahun ini kenaikan harga diprediksi bisa berkali-kali lipat karena memang stok hewan kurang yang sangat sedikit.
“Pedagang hewan kurban di Batam rata-rata mengambil dari dua daerah tersebut (Sumsel dan Lampung), karena dua daerah tersebutlah yang merupakan daerah ternak terbesar. Kalau Sumatera Barat atau Sumateran Utara, selain stoknya juga sedikit, harganya juga terbilang tidak bersahabat,” terang Trisno.
Ditanyai kenapa tidak mengambil di daerah Jawa, Trisno mengaku terlalu besar biaya tranportasinya.
“Kalau dari Sumatera tinggal naik roro saja, kalau dari Jawa lebih panjang perjalanannya, sehingga ada tambahan biaya transportasi” jelas Trisno.
Trisno berkata, saat ini hewan kurban yang tersedia di Batam baru 10 persen dari kebutuhan hewan kurban yang mencapai 21.000 ekor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.