Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan identifikasi kerusakan fisik bangunan Museum Lawang Sewu sejak pertengahan tahun 2019.
Bahkan, pengujian struktur bangunan sudah dilakukan PT KAI Persero dengan menggandeng konsultan cagar budaya. Lantaran terdampak pandemi, proses restorasi terpaksa diundur waktunya.
"Karena pandemi sempat tutup beberapa bulan. Jadi sangat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Sedangkan perawatan, operasional rutin tetap harus jalan. Gedung segede Lawang Sewu biaya tidak sedikit," tuturnya.
Pihaknya berharap masyarakat lebih peduli terhadap bangunan peninggalan bersejarah atau cagar budaya supaya lebih terjaga.
"Kami berharap pengunjung ada sense of belongingnya untuk ikut menjaga karena belum semua pengunjung itu memiliki kesadaran untuk menghargai benda-benda cagar budaya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.