Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Gedung Rusak, Museum Lawang Sewu Bakal Direnovasi Tahun Ini

Kompas.com - 18/05/2022, 20:24 WIB
Riska Farasonalia,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bangunan cagar budaya Museum Lawang Sewu Kota Semarang, Jawa Tengah bakal direnovasi karena mengalami kerusakan yang cukup parah.

Diketahui kerusakan bangunan bersejarah itu terdapat di bagian atap gedung dan pagar pembatas di sisi sebelah Timur kawasan Museum Lawang Sewu.

Manajer Museum Lawang Sewu dan Indonesia Railway Museum Trisna Cahyani mengatakan, penyebab kerusakan bangunan karena dipengaruhi sejumlah faktor.

"Kerusakannya karena faktor usia. Perubahan cuaca yang sangat ekstrem. Termasuk gangguan dari hewan-hewan seperti kelelawar, serangga, burung yang masuk di dalam gedung," kata Trisna saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Melihat Renovasi Rumah Masa Kecil Pratama Arhan, Pemain Tokyo Verdy Asal Blora

Tirsna mengungkapkan kerusakan bangunan terjadi pada bagian atap Gedung A dan Gedung B yang tepatnya ada di lantai tiga. Sehingga area tersebut terpaksa ditutup demi keselamatan para pengunjung.

Selain itu, pada Gedung A terdapat keretakan di bagian atap yang menyebabkan kebocoran jika turun hujan.

"Secara safety Gedung A sebenarnya masih aman dikunjungi karena hanya bocor saja akibat retakan. Sehingga tidak nyaman bagi pengunjung karena basah ada genangan air," ungkapnya.

Sementara, pada Gedung B terdapat pelapukan kerangka kayu yang menopang atap bangunan.
Untuk itu, pihaknya terpaksa menyangga atap di Gedung B dengan bilah-bilah bambu besar supaya tidak roboh.

"Struktur atap bangunannya keropos karena bagian kerangka utama yang terbuat kayu jati sudah lapuk termakan usia. Kelembaban juga tinggi karena terkena hujan dan panas. Kayunya juga dimakan serangga," ujarnya.

Dia mengatakan kerusakan juga terdapat pada pagar pembatas di sisi Timur yang memisahkan kawasan museum dengan Jalan Inspeksi.

"Jadi pondasi pagar sudah tidak layak ditakutkan ambruk mengenai mobil, motor atau orang yang berlalu lalang di luar pagar," ucapnya.

Pihaknya bakal melakukan renovasi secara bertahap yang diperkirakan memakan biaya sebesar Rp 4,8 miliar dari PT KAI Persero.

"Informasi awal perkiraan mencapai Rp 4,8 miliar. Itu hitungan secara kasar tapi belum ada detail informasi lagi apakah naik. Masih tahap perhitungan lebih lanjut," jelasnya.

Rencananya proses pengerjaan restorasi gedung akan mulai dilaksanakan pada tahun ini dengan melibatkan sejumlah tenaga ahli cagar budaya.

"Untuk bulannya kapan memang belum dapat informasi lebih lanjut. Proses pengerjaan multiyear jadi penyelesaian pekerjaan bakal melewati tahun 2022. Sehingga kemungkinan akan selesai pada tahun 2023," ungkapnya.

Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan identifikasi kerusakan fisik bangunan Museum Lawang Sewu sejak pertengahan tahun 2019.

Bahkan, pengujian struktur bangunan sudah dilakukan PT KAI Persero dengan menggandeng konsultan cagar budaya. Lantaran terdampak pandemi, proses restorasi terpaksa diundur waktunya.

"Karena pandemi sempat tutup beberapa bulan. Jadi sangat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Sedangkan perawatan, operasional rutin tetap harus jalan. Gedung segede Lawang Sewu biaya tidak sedikit," tuturnya.

Pihaknya berharap masyarakat lebih peduli terhadap bangunan peninggalan bersejarah atau cagar budaya supaya lebih terjaga.

"Kami berharap pengunjung ada sense of belongingnya untuk ikut menjaga karena belum semua pengunjung itu memiliki kesadaran untuk menghargai benda-benda cagar budaya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com