Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Driver Ojol di Semarang Jadi Korban Penipuan, Uang Hasil Tabungan 7 Tahun Hilang

Kompas.com - 21/04/2022, 14:09 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang driver ojek online (ojol) Semarang, Jawa Tengah, Irwanuari Kiswanto lemas tak berdaya setelah menyadari jika puluhan juta uang di tabungannya raib.

Irwanuari jadi korban penipuan oleh orang tak dikenal dengan modus undian berhadiah dari bank.

Padahal uang yang ada di tabungannya itu akan dibangun untuk membangun rumah sederhana setelah Idul Fitri nanti. Namun, sekarang sudah raib karena penipuan.

"Total ada Rp 65 juta diambil oleh penipu itu. Sekarang tak punya tabungan lagi. Padahal itu uang sebagaian hasil pinjam dari bank untuk bangun rumah," kata Irwanuari kepada KOMPAS.com, Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Cerita Ojol di Semarang Saat Lapor Uang Rp 65 Juta Hilang, Polisi: Kenapa Uangnya Banyak?


UPDATE : Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah driver ojol bernasib naas ini. Uluran tangan Anda akan meringankan beban yang ia derita, dengan cara berdonasi klik di sini.

Kejadian bermula pada Selasa (19/4/2022) sekitar pukul 11.44 WIB. Saat itu, Irwanuari mendapatkan panggilan melalui aplikasi WhatsApp.

Saat itu, dia hendak mengantar penumpang dari Menoreh menuju Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes).

"Penelepon itu menggunakan nomor 1(401)777-7910. Dia mengaku dari bank," paparnya.

Seingatnya, sudah dua kali mendapatkan telepon dari nomor yang tak dikenalnya itu. Namun pada panggilan yang ketiga Irwanuari mengangkat panggilan tersebut.

"Kebetulan kan saya sudah selesai mengantar penumpang ya," katanya.

Baca juga: Takut Dimarahi Istri, Driver Ojol di Yogyakarta Bohong Jadi Korban Kejahatan Jalanan

Saat itu, pelaku melancarkan aksinya. Dia mengirimkan sebuah link dengan alasan untuk melihat poin di bank yang Irwanuari pakai.

"Akhirnya, saya klik link itu dan langsung terkoneksi ke akun mobile banking saya," paparnya.

Saat itu, dia mengaku seperti terhipnotis. Dia hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh penelepon tersebut.

"Setelah itu, saya memberikan kode one time password (OTP) kepada penelpon itu. Saya benar-benar tak sadar," imbuhnya.

Setelah berhasil menguras habis tabungan di Bank BRI milik Irwan. Penelpon itu melanjutkan aksinya dengan menguras isi tabungan milik Irwan di Bank BCA.

"Kalau ditotal yang ada di Bank BRI Rp 31 juta dan di Bank BCA Rp 34 juta bearti total ada Rp 65 juta," katanya.

Baca juga: Selundupkan Sabu melalui Kotak Susu, Pengemudi Ojol Ditangkap

Setelah itu, penelepon itu memblokir nomor Irwan. Selain itu beberapa chat penelepon tersebut juga dihapus. Saat itulah Irwan mulai curiga.

Akhirnya, dia mencoba mencari Bank BRI yang terdekat. Dia melaporkan kasus dugaan penipuan yang Irwan alami saat ini.

Setelah selesai di juga lapor ke Bank BCA soal kasus yang menimpanya itu.

"Akhirnya bank saya diblokir untuk mengantisipasi transaksi lain yang bisa diambil oleh penelepon itu," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Ojol di Semarang Saat Lapor Uang Rp 65 Juta Hilang, Polisi: Kenapa Uangnya Banyak?

Saat ini, Irwan benar-benar terpukul. Dia hanya sanggup bercerita kepada istrinya karena harus membayar uang pinjaman bank yang belum pernah dia gunakan.

"Sekarang tak punya tabungan. Cita-cita kami membangun rumah sederhana juga gagal. Tabungan itu adalah jerih payah saya selama tujuh tahun menabung," paparnya.


UPDATE : Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah driver ojol bernasib naas ini. Uluran tangan Anda akan meringankan beban yang ia derita, dengan cara berdonasi klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com