Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbatasan Malaysia Sudah Dibuka 3 Pekan, Minat Warga Melintas Masih Sepi

Kompas.com - 21/04/2022, 13:52 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Setelah dibukanya pintu perbatasan RI – Malaysia, lalu lintas dan jasa penyeberangan khususnya rute Nunukan – Tawau masih terbilang sepi.

Kantor Imigrasi Nunukan, Kalimantan Utara, mencatat, sejauh ini ada sekitar 540 warga negara Indonesia (WNI) dan 152 warga negara asing (WNA) yang datang ke Nunukan.

Sementara untuk keberangkatan, tercatat sebanyak 427 WNI dan 17 WNA per 20 April 2022.

Baca juga: Banyak Warga Minta Pengawalan TNI untuk Lewati Sei Ular Nunukan, Ada Apa?

Kepala Kantor Imigrasi Nunukan Washington Saut Dompak Napitupulu mengatakan, Imigrasi Nunukan berfokus pada kedatangan WNA dan memastikan pemeriksaan dilakukan sangat ketat.

"Imigrasi Nunukan juga sudah mengimbau sejumlah hotel untuk segera melapor ke Imigrasi jika ada WNA menginap. Sejauh ini, Imigrasi baru mencatat 17 kedatangan WNA sejak pintu perbatasan dibuka awal April 2022," kata Washington, Kamis (21/4/2022).

Selain mengawasi kedatangan orang asing, Imigrasi Nunukan juga memberi catatan khusus masih adanya indikasi kepergian PMI secara illegal ke Malaysia.

Melihat kedatangan kapal ke Nunukan dengan asumsi sekitar 1000 orang kedatangan per pekan, jumlah ini butuh pendataan serius.

"Kita juga rutin mengawasi kapal kapal domestik yang berangkat, dan masih kita dapati indikasi kepergian ilegal ke sebelah (Malaysia). itu juga yang menjadi catatan dan evaluasi Imigrasi Nunukan, pascapembukaan pintu perbatasan secara resmi," tegasnya.

Baca juga: Sudah Dua Tahun Ratusan Kapal di Nunukan Berlayar Ilegal, Puluhan Tukang Perahu Datangi Kantor DPRD

Terpisah, Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat RI di Tawau–Malaysia Emir Faisal mengatakan, belum mendapatkan ada laporan penangkapan PMI illegal sejak pintu perlintasan Nunukan – Tawau dibuka.

"Sejauh ini, belum ada laporan atau pemberitaan mengenai tertangkap WNI. Mudah-mudahan sudah tidak ada," kata Emir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com