Emir mengakui, perjalanan Nunukan – Tawau dan sebaliknya belum seramai biasa seperti kondisi sebelum Covid-19.
Sebelum pandemi covid-19, biasanya ada enam kapal regular yang melayani rute pelayaran luar negeri Nunukan – Tawau.
Kapasitas kapal rute tersebut antara 150 sampai 200 penumpang, sehingga dalam sehari, biasanya hampir 500 penumpang datang ke Tawau.
Baca juga: Pengguna Tol Laut Nunukan Dapat Subsidi Angkut Barang ke Gudang Penyimpanan
Salah satu penyebab masih sepinya pelayaran Nunukan - Tawau, kata Emir, lebih kepada kurang pahamnya masyarakat perbatasan dengan aturan perjalanan yang mengharuskan pendatang wajib memiliki jaminan asuransi dengan klaim perjalanan Covid-19 minimal Rp 80 juta.
"Masyarakat masih banyak salah persepsi mengenai asuransi. Mereka belum dapat membedakan harga polis asuransi dengan nilai pertanggungan apabila ada klaim," jelas Emir.
Dengan demikian, KRI Tawau mengimbau agar masyarakat yang hendak ke Tawau, segera mendaftarkan diri untuk memiliki asuransi.
Masyarakat harus jeli, dan tidak boleh memilih jasa asuransi secara asal.
Hendaknya berkonsultasi dengan perusahaan asuransi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dipastikan dapat diklaim apabila mengalami sakit yang disertai Covid-19.
Baca juga: Pelayaran Nunukan–Tawau Malaysia Mulai Berjalan, Pengusaha Kapal Rela Rugi
Untuk memberi pemahaman kepada WNI, KRI Tawau juga terus gencar melakukan sosialisasi dan memastikan kehadiran mereka terdaftar secara resmi dan terhindar dari masalah di negara orang.
"Sudah merupakan tugas pemerintah memberikan pemahaman kepada masyarakat secara berulang-ulang. Kami senanatiasa sosialisasikan ke masyarakat melalui media sosial KRI Tawau, termasuk menggunakan live Facebook dan live Instagram," kata Emir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.