PEKANBARU, KOMPAS.com - Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali menampakkan dirinya kepada warga di Dusun 2 Tanjung Potai, Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Harimau itu muncul dilihat dua orang petani yang hendak memanen kelapa sawit.
Melihat hewan buas yang sudah langka itu, kedua petani sawit tersebut langsung kabur.
Baca juga: 2 Ekor Sapi Warga Diterkam Harimau Sumatera di Kebun Sawit PTPN IV Simalungun
Mereka kemudian melaporkan ke pihak kepolisian, TNI dan tim dari BBKSDA Riau, yang tidak jauh dari lokasi.
"Ada dua orang petani, Sabtu (16/4/2022), sekitar pukul 17.00 WIB, melihat seekor harimau di kebun sawit. Diduga harimau tersebut yang sudah membuat resah masyarakat beberapa hari belakangan ini," ujar Kapolsek Pinggir, Kompol Maitertika kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (18/4/2022).
Ia mengatakan, harimau tersebut sempat mendatangi rumah warga yang terbuat semi permanen.
Harimau itu juga telah memangsa beberapa ekor anjing.
Maitertika mengimbau kepada warga di sekitar lokasi, agar tidak melakukan aktivitas seorang diri di luar rumah.
"Warga yang memiliki hewan ternak, kita minta dikandangkan saja. Hal ini, agar harimau tersebut mau masuk ke dalam perangkap yang sudah di pasang dengan umpan kambing," katanya.
Ia menyebut, sejauh ini sudah ada tiga perangkap atau box trap yang di pasang untuk menangkap harimau sumatera itu.
"Tim masih berada di lapangan untuk memantau situasi, agar masyarakat tidak melakukan pembunuhan terhadap harimau," kata Maitertika.
Diberitakan sebelumnya, video harimau sumatera mendatangi pondok di dalam kebun sawit yang dihuni beberapa orang viral di media sosial, Rabu (13/4/2022).
Informasi yang diterima Kompas.com, peristiwa itu terjadi di Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Dalam video berdurasi 1 menit 54 detik, tampak seekor harimau sumatera berjalan pelan di antara pohon sawit menuju pondok.
Sejumlah orang penghuni pondok terdengar menjerit minta tolong.
Hewan buas dengan nama latin Panthera tigris sumatrae itu mendekati pondok.
Penjaga kebun merekam dari celah dinding papan. Harimau itu terlihat sangat besar.
Terdengar suara seorang pria ketakutan hingga menangis ketika harimau yang disebut 'Datuk' oleh warga Riau semakin dekat dengan pondok.
"Jangan bunuh kamu, Tuk (Datuk)," jerit pria tersebut.
Terdengar juga suara anjing menggonggong dan ayam ternak berkotek saat harimau datang.
Kemunculan harimau di pondok kebun sawit itu dibenarkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Fifin Arfiana Jogasara.
Fifin mengaku sudah menurukan tim ke lokasi kejadian.
"Saat ini tim telah bergerak ke lokasi untuk memasang kamera trap dan selanjutnya akan memasang box trap," kata Fifin saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Rabu.
Fifin meminta warga untuk sabar menunggu proses evakuasi. Pihaknya juga meminta warga memasukkan ternak ke dalam kandang.
Hal itu agar tidak memancing harimau keluar.
Baca juga: Kapal Penyelundup Minyak Kelapa Sawit Tujuan Malaysia Ditangkap di Riau, 10 ABK Diamankan
Sementara itu, Fifin menyebut bahwa harimau itu sebenarnya muncul di wilayah atau habitatnya, yang merupakan kawasan hutan Giam Siak Kecil.
"Lokasi kejadian itu habitat satwa, namun ada perkebunan berada di dalam kawasan.
Artinya, munculnya harimau disebabkan karena kerusakan pada habitatnya. Sehingga keluar mencari mangsa ternak warga," kata Fifin.
Untuk diketahui, sebelumnya seorang petani bernama Indra (30) tewas diduga diterkam harimau sumatera di Kabupaten Bengkalis, Riau.
Lokasinya di Desa Tasik Tebing Serai, Talang Muandau, Bengkalis. Jasad korban ditemukan Rabu (6/4/2022), sekitar jam 11.00 WIB.
"Korban ditemukan dengan luka tak beraturan. Kepala dan badan terpisah. Dugaan sementara korban diserang harimau sumatera," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto saat diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Kamis (7/4/2022).
Sunarto mengatakan, sehari sebelumnya korban pamit untuk membersihkan kebun sekaligus melihat jerat yang dipasang untuk menangkap rusa di seberang Teluk Padi.
Namun, korban tak kunjung pulang. Setelah dicari, korban ditemukan sudah tewas mengenaskan diduga diterkam harimau sumatera.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.