Ketua RW 5 Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung, tempat dr Tutit sekeluarga tinggal, Budiati juga mengaku kehilangan Bagus.
"Anaknya baik sekali, ramah. Sering juga ketemu kalau jamaah di masjid," ucap Budiati.
Selepas lulus dari SMAN 1 Boyolangu, Bagus kuliah di FK UB dan banyak tinggal di Malang.
Walau demikikan,njika pulang ke Tulungagung, Bagus masih sering sambang ke tetangga.
Apalagi jika lebaran tiba, Bagus selalu mengajak kakak dan adiknya berkeliling ke tetangga sekitar.
"Suka berlama-lama di tetangga. Jadi gak sekedar datang terus pulang," ucap Budiati.
Baca juga: Titik Terang Kematian Mahasiswa Kedokteran UB, Polisi Amankan 2 Terduga Pelaku Pembunuhan
Perempuan yang berprofesi sebagai guru kimia ini juga memuji ketabahan hati dr Tutit.
Ia bercerita sempat ditelepon polisi dari Polsek Tulungagung untuk memberitahu keluarga dokter Tutit, jika Bagus ditemukan meninggal dunia.
Karena tak sanggup mengabari berita duka itu, Budiati mengaku menunggu Kanit Reskrim Polsek Tulungagung untuk bersama-sama mendatangi dr Tutit.
Ternyata orangtua Bagus sudah mendapat kabar dari Polsek Purwodadi Pasuruan.
"Dan ternyata beliau sangat tabah. Beliau bisa mengendalikan diri," tuturnya.
Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UB Ditangkap Polda Jatim, Siapa Pelakunya?
Bagus Prasetya Lazuardi hingga kini masih tercatat sebagai mahasiswa aktif dari profesi dokter angkatan 2019 Universitas Brawijaya, Malang.
Menurut Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan Eriko Prawestiningtyas, pihak kampus sempat mendengat informasi terkait kabar mahasiswannya yang hilang.
Pada Selasa (12/4/2022) sekitar pukul 14.30 WIB, pihak kampus menerima kepastian jika jenazah yang ditemukan adalah mahasiswa UB.
"Informasi itu tersebar di media sosial, jadi tidak secara detail atau institusional, keluarga juga tidak melaporkan. Kami juga tidak berani apakah informasi itu betul atau tidak karena takutnya hoaks," kata Eriko, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Polresta Malang Kota Bantu Pengungkapan Kasus Penemuan Mayat Mahasiswa UB
"Ternyata betul, yang bersangkutan masih berstatus mahasiswa aktif UB jenjang profesi yang masuk pada tahun 2019, sebelumnya pernah menempuh Sarjana Kedokteran yang masuk tahun 2014 dan telah lulus," katanya.
Eriko mangatakan Bagus hampir lulus dan tinggal menyelesaikan satu tahap untuk melakukan uji kompetensi.
Sebelum meninggal dunia, korban lebih banyak menghabiskan waktunya untuk praktik di RS Saiful Anwar sebagai dokter koas.
"Yang bersangkutan sudah menyelesaikan stase di seluruh departemen di profesi kedokteran, tinggal satu tahap menunggu uji kompetensi," katanya.
Eriko juga berharap pihak kepolisian bisa membuka kasus tersebut secara menyeluruh.
"Bagi kami penting untuk support system, nanti dari pihak kampus bisa merencanakan apa yang bisa dilakukan seandainya memang terbukti tidak wajar, apakah keamanan yang harus ditingkatkan, kewaspadaan harus kita ditingkatkan, ini bagian civitas akademik, bagaimana pun mereka adik-adik kita," katanya.