Jenazah Bagus dimakamkan di pemakaman umum Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Rabu (13/4/2022) dini hari.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sanankulon AKP Agus Budi mengatakan tak ada perintah khusus untuk pengamanan pemakaman Bagus.
"Babinkamtibmas hadir karena memang selama ini jika ada warga yang meninggal pasti berupaya hadir sebagai wujud kerukunan warga desa," kata dia.
Agus menjelaskan jenazah mahasiswa kedokteran di Malang itu tiba dengan menggunakan mobil ambulans.
"Jadi kami tidak melihat kondisi jenazah karena berada di dalam peti mati," kata dia. Kata Agus, proses pemakaman berlangsung cukup cepat dan lancar dengan dihadiri warga setempat, sanak saudara dan kerabat.
Baca juga: 3 Pekan Hilang, Bocah 10 Tahun Ditemukan Tinggal Tulang, Ternyata Dibunuh Sepupunya
Agus membenatkan adanya informasi yang menyebutkan salah satu orangtua Bagus berasal dari Bendosari.
Walaupun tinggal di Tulungagung, keluarga dokter tersebut memiliki rumah di Blitar, namun jarang ditempati.
"Setahu kami karena kedua orangtua almarhum memiliki rumah di Bendosari. Jadi mereka memiliki beberapa rumah termasuk di Bendosari," kata dia.
Natun, warga Desa Bendosari mengaku kenal dengan korban. Ia mengatakan korban adalah pelanggan nasi goreng di warung milik Natun.
Baca juga: Ibu Muda Dibunuh Pencuri, Jasadnya Ditemukan di Septic Tank, Ahli: Kepanikan Gampang Menular
"Saya buka warung nasi goreng. Kalau ke sini (Bendosari), korban sering beli nasi goreng di tempat saya. Anaknya kalem dan ramah," kata Natun.
Rumah Natun dan lahan yang digunakan usaha keluarga korban tidak jauh hanya berjarak sekitar 1 kilometer.
Menuurtnya dulu lahan dan rumah milik orang tuakorban di Desa Bendosari digunakan untuk usaha sayuran.
Belakangan, korban juga ikut usaha ternak ikan koi di lahan milik orangtuanya tersebut.
Baca juga: Ibu Muda Dibunuh Pencuri, Jasadnya Ditemukan di Septic Tank, Ahli: Kepanikan Gampang Menular
"Saya tahu karena anak saya juga jualan ikan koi. Kadang pas korban ke sini (Bendosari) juga main ke rumah bertemu anak saya," ujarnya.
Natun seperti tidak percaya saat mendengar kabar korban meninggal dunia.
"Kalau tidak salah ingat, saya terakhir bertemu korban dua bulan yang lalu," katanya
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: | Editor :
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imron Hakiki, Asip Agus Hasani | Editor : Priska Sari Pratiwi, Ardi Priyatno Utomo, Pythag Kurniati), Surya.co.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.