Salin Artikel

Sosok Bagus Mahasiswa UB yang Tewas Dibunuh, Ternyata Anak Dokter Kandungan Terkenal di Tulungagung

Saat ditemukan, mayat Bagus sudah membusuk. Polisi pun turun tangan memeriksa para saksi termasuk kekasih Bagus berinisial T.

T mengaku terakhir kali bertemu dengan Bagus pada Kamis (7/4/2022) untuk makan. Sehari setelahnya keberadaan Bagus tak diketahui.

Hingga akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi membusuk tertutup semak-semak di wilayah Pasuruan.

Polisi yang melakukan penyelidikan berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan yang menjalani rekontruksi pada Sabtu (16/4/2022) dini hari.

Anak seorang dokter kandungan terkenal di Tulungagung

Bagus adalah anak seorang dokter kandungan yang terkenal di Kabupaten Tulungagung yang bernama Tutit Lazuardi.

Bagus adalah anak kedua dari empat bersaudara. Sosok Bagus selama ini dikenal sebagai anak yang baik dan pendiam.

Dikutip dari Surya.co.id, dokter Tutit mengaku berat menerima kenyataan anaknya ditemukan tewas dan menjadi korban pembunuhan.

Setelah mengetahui putranya itu ditemukan tewas ditutupi semak-semak di Pasuruan, dr Tutit pun lantas mengungkap 3 hal terkait takdir.

"Orang hidup, ada 3 hal yang sudah dipastikan: jodoh, rezeki dan ajal. Saya sudah menerima," ucap dr Tutit, Rabu (13/4/2022).

Ia juga mengaku menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya ke pihak kepolisian.

"Apapun hasilnya, anak saya tidak kembali. Saya harus mengkhilasnya supaya dia dapat jalan di akhirat," ucapnya

Selama ini dr Tutit mengaku tidak pernah mendengar anaknya terlibat masalah.

"Anaknya baik sekali, ramah. Sering juga ketemu kalau jamaah di masjid," ucap Budiati.

Selepas lulus dari SMAN 1 Boyolangu, Bagus kuliah di FK UB dan banyak tinggal di Malang.

Walau demikikan,njika pulang ke Tulungagung, Bagus masih sering sambang ke tetangga.

Apalagi jika lebaran tiba, Bagus selalu mengajak kakak dan adiknya berkeliling ke tetangga sekitar.

"Suka berlama-lama di tetangga. Jadi gak sekedar datang terus pulang," ucap Budiati.

Perempuan yang berprofesi sebagai guru kimia ini juga memuji ketabahan hati dr Tutit.

Ia bercerita sempat ditelepon polisi dari Polsek Tulungagung untuk memberitahu keluarga dokter Tutit, jika Bagus ditemukan meninggal dunia.

Karena tak sanggup mengabari berita duka itu, Budiati mengaku menunggu Kanit Reskrim Polsek Tulungagung untuk bersama-sama mendatangi dr Tutit.

Ternyata orangtua Bagus sudah mendapat kabar dari Polsek Purwodadi Pasuruan.

"Dan ternyata beliau sangat tabah. Beliau bisa mengendalikan diri," tuturnya.

Dikenal aktif dan sedang koas di RS Saiful Anwar

Bagus Prasetya Lazuardi hingga kini masih tercatat sebagai mahasiswa aktif dari profesi dokter angkatan 2019 Universitas Brawijaya, Malang.

Menurut Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan Eriko Prawestiningtyas, pihak kampus sempat mendengat informasi terkait kabar mahasiswannya yang hilang.

Pada Selasa (12/4/2022) sekitar pukul 14.30 WIB, pihak kampus menerima kepastian jika jenazah yang ditemukan adalah mahasiswa UB.

"Informasi itu tersebar di media sosial, jadi tidak secara detail atau institusional, keluarga juga tidak melaporkan. Kami juga tidak berani apakah informasi itu betul atau tidak karena takutnya hoaks," kata Eriko, Rabu (13/4/2022).

"Ternyata betul, yang bersangkutan masih berstatus mahasiswa aktif UB jenjang profesi yang masuk pada tahun 2019, sebelumnya pernah menempuh Sarjana Kedokteran yang masuk tahun 2014 dan telah lulus," katanya.

Eriko mangatakan Bagus hampir lulus dan tinggal menyelesaikan satu tahap untuk melakukan uji kompetensi.

Sebelum meninggal dunia, korban lebih banyak menghabiskan waktunya untuk praktik di RS Saiful Anwar sebagai dokter koas.

"Yang bersangkutan sudah menyelesaikan stase di seluruh departemen di profesi kedokteran, tinggal satu tahap menunggu uji kompetensi," katanya.

Eriko juga berharap pihak kepolisian bisa membuka kasus tersebut secara menyeluruh.

"Bagi kami penting untuk support system, nanti dari pihak kampus bisa merencanakan apa yang bisa dilakukan seandainya memang terbukti tidak wajar, apakah keamanan yang harus ditingkatkan, kewaspadaan harus kita ditingkatkan, ini bagian civitas akademik, bagaimana pun mereka adik-adik kita," katanya.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sanankulon AKP Agus Budi mengatakan tak ada perintah khusus untuk pengamanan pemakaman Bagus.

"Babinkamtibmas hadir karena memang selama ini jika ada warga yang meninggal pasti berupaya hadir sebagai wujud kerukunan warga desa," kata dia.

Agus menjelaskan jenazah mahasiswa kedokteran di Malang itu tiba dengan menggunakan mobil ambulans.

"Jadi kami tidak melihat kondisi jenazah karena berada di dalam peti mati," kata dia. Kata Agus, proses pemakaman berlangsung cukup cepat dan lancar dengan dihadiri warga setempat, sanak saudara dan kerabat.

Agus membenatkan adanya informasi yang menyebutkan salah satu orangtua Bagus berasal dari Bendosari.

Walaupun tinggal di Tulungagung, keluarga dokter tersebut memiliki rumah di Blitar, namun jarang ditempati.

"Setahu kami karena kedua orangtua almarhum memiliki rumah di Bendosari. Jadi mereka memiliki beberapa rumah termasuk di Bendosari," kata dia.

Natun, warga Desa Bendosari mengaku kenal dengan korban. Ia mengatakan korban adalah pelanggan nasi goreng di warung milik Natun.

"Saya buka warung nasi goreng. Kalau ke sini (Bendosari), korban sering beli nasi goreng di tempat saya. Anaknya kalem dan ramah," kata Natun.

Rumah Natun dan lahan yang digunakan usaha keluarga korban tidak jauh hanya berjarak sekitar 1 kilometer.

Menuurtnya dulu lahan dan rumah milik orang tuakorban di Desa Bendosari digunakan untuk usaha sayuran.

Belakangan, korban juga ikut usaha ternak ikan koi di lahan milik orangtuanya tersebut.

"Saya tahu karena anak saya juga jualan ikan koi. Kadang pas korban ke sini (Bendosari) juga main ke rumah bertemu anak saya," ujarnya.

Natun seperti tidak percaya saat mendengar kabar korban meninggal dunia.

"Kalau tidak salah ingat, saya terakhir bertemu korban dua bulan yang lalu," katanya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: | Editor :

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imron Hakiki, Asip Agus Hasani | Editor : Priska Sari Pratiwi, Ardi Priyatno Utomo, Pythag Kurniati), Surya.co.id

https://regional.kompas.com/read/2022/04/16/164600078/sosok-bagus-mahasiswa-ub-yang-tewas-dibunuh-ternyata-anak-dokter-kandungan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke