Ibu ZK, TB tak kuasa menahan sedih saat menceritakan kondisi anaknya. Ia harus menerima kenyataan jika anaknya mengalami depresi saat magang di LPK Bahtera, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
"Saya tidak kuasa melihatnya, waktu saya jemput dia di mess praktik di Pati, saya menangis melihatnya. Saya peluk, urut, dia juga tidak kenal dengan saya," kata Tesna Buti, sembari mengelus dada, kepada Bangkapos.com, Senin (11/4/2022) di kediamanya.
Mendengar kabar anaknya mengalami gangguan mental, TB menjemput anaknya bersama guru sekolah pada 22 Maret 2022 ke Pati, Jawa Tengah.
Baca juga: 100 Mahasiswa Magang di PT INKA Akan Produksi 9 Bus Listrik untuk KTT G20
Hal itu ia lakukan setelah mendapat kiriman video dari siswa sesama magang yang menggambarkan kondisi ZK depresi dan berbicara melantur.
"Saat di Pati, ZK sudah dimasukan ke pondok pesantren dan telah dibawa ke rumah sakit, karena mengalami depresi. Sering berbicara melantur. Sehingga saya diminta untuk membawa pulang ke Bangka," ujarnya.
TB menduga perlakukan terhadap anaknya selama magang di atas kapal yang kurang menyenangkan hingga menjadi depresi.
"Perlakuan di kapal agak kurang meyenangkan dipukul, pengakuan Zk saat dia sadar. Waktu ia istirahat dipaksa kerja. Ditumpai oleh air, sudah ditumpai air, dikeroyok. Dibenturkan, kepala Zk, itu pengakuan Zk saat sadar," ujar TB.
Baca juga: Siswi Magang Dicabuli Oknum Pegawai Dinas Perdagangan Banjarbaru, Modusnya Diajak Makan
TB bercerita saat membawa ZK pulang Pati ke Pulau Bangka, dirinya harus banyak bersabar karena ZK berontak saat di dalam pesawat.
"Kemudian kami berikan obat, baru dia tenang, kalau begitu tidak bisa naik pesawat. Kondisi ia sebelum dibawa ke rumah sakit jiwa, berbicaranya melantur. Kadang bahasa Jawa, Madura dan macam-macam bahasa," keluhnya
Sebelum, mengalami depresi, TB mengatakan anaknya merupakan anak yang berprestasi di sekolah dan rajin beribadah.
"Sebenarnya saya saat melepas ZK ke RSJ rasa mau pingsan melihat dia, di tempat itu. Saya gantikan bajunya, dan melihat tidak ada busa ditempat tidurnya," kata TB dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: 1.103 Liter Minyak Goreng Curah Subsidi Disalurkan di Pangkalpinang
TB mengharapkan adanya pertanggungjawaban dari pihak Sekolah SMKN 4 Pangkalpinang karena sebelum pergi magang, anaknya ZK dalam kondisi sehat.
"Harapan saya anak saya saat pergi sehat dan pulangnya juga sehat. Kemudian kami minta bantuan biaya pengobatan selama di RSJ, karena saya tidak ada uang," keluhnya.
Ia mengatakan, selama tiga hari ke depan ZK tidak dibolehkan untuk dijenguk, karena masih mendapatkan perawatan dan diagnosis oleh rumah sakit jiwa mengalami depresi karena tertekan.
"Diagnosinya depresi tertekan, ia sesama teman akrabnya juga sempat berkelahi. Bahkan menyebur ke laut saking depresinya karena tertekan," jelasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Heru Dahnur | Editor : Reni Susanti), BangkaPos.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.