Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Gejala Skizofrenia, Siswa SMK Dipulangkan dari Program Magang di Kapal Nelayan, Kini Masuk RSJ

Kompas.com - 12/04/2022, 19:12 WIB
Rachmawati

Editor

 

"Dia juga tidak kenal dengan saya"

Ibu ZK, TB tak kuasa menahan sedih saat menceritakan kondisi anaknya. Ia harus menerima kenyataan jika anaknya mengalami depresi saat magang di LPK Bahtera, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

"Saya tidak kuasa melihatnya, waktu saya jemput dia di mess praktik di Pati, saya menangis melihatnya. Saya peluk, urut, dia juga tidak kenal dengan saya," kata Tesna Buti, sembari mengelus dada, kepada Bangkapos.com, Senin (11/4/2022) di kediamanya.

Mendengar kabar anaknya mengalami gangguan mental, TB menjemput anaknya bersama guru sekolah pada 22 Maret 2022 ke Pati, Jawa Tengah.

Baca juga: 100 Mahasiswa Magang di PT INKA Akan Produksi 9 Bus Listrik untuk KTT G20

Hal itu ia lakukan setelah mendapat kiriman video dari siswa sesama magang yang menggambarkan kondisi ZK depresi dan berbicara melantur.

"Saat di Pati, ZK sudah dimasukan ke pondok pesantren dan telah dibawa ke rumah sakit, karena mengalami depresi. Sering berbicara melantur. Sehingga saya diminta untuk membawa pulang ke Bangka," ujarnya.

TB menduga perlakukan terhadap anaknya selama magang di atas kapal yang kurang menyenangkan hingga menjadi depresi.

"Perlakuan di kapal agak kurang meyenangkan dipukul, pengakuan Zk saat dia sadar. Waktu ia istirahat dipaksa kerja. Ditumpai oleh air, sudah ditumpai air, dikeroyok. Dibenturkan, kepala Zk, itu pengakuan Zk saat sadar," ujar TB.

Baca juga: Siswi Magang Dicabuli Oknum Pegawai Dinas Perdagangan Banjarbaru, Modusnya Diajak Makan

TB bercerita saat membawa ZK pulang Pati ke Pulau Bangka, dirinya harus banyak bersabar karena ZK berontak saat di dalam pesawat.

"Kemudian kami berikan obat, baru dia tenang, kalau begitu tidak bisa naik pesawat. Kondisi ia sebelum dibawa ke rumah sakit jiwa, berbicaranya melantur. Kadang bahasa Jawa, Madura dan macam-macam bahasa," keluhnya

Sebelum, mengalami depresi, TB mengatakan anaknya merupakan anak yang berprestasi di sekolah dan rajin beribadah.

"Sebenarnya saya saat melepas ZK ke RSJ rasa mau pingsan melihat dia, di tempat itu. Saya gantikan bajunya, dan melihat tidak ada busa ditempat tidurnya," kata TB dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: 1.103 Liter Minyak Goreng Curah Subsidi Disalurkan di Pangkalpinang

TB mengharapkan adanya pertanggungjawaban dari pihak Sekolah SMKN 4 Pangkalpinang karena sebelum pergi magang, anaknya ZK dalam kondisi sehat.

"Harapan saya anak saya saat pergi sehat dan pulangnya juga sehat. Kemudian kami minta bantuan biaya pengobatan selama di RSJ, karena saya tidak ada uang," keluhnya.

Ia mengatakan, selama tiga hari ke depan ZK tidak dibolehkan untuk dijenguk, karena masih mendapatkan perawatan dan diagnosis oleh rumah sakit jiwa mengalami depresi karena tertekan.

"Diagnosinya depresi tertekan, ia sesama teman akrabnya juga sempat berkelahi. Bahkan menyebur ke laut saking depresinya karena tertekan," jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Heru Dahnur | Editor : Reni Susanti), BangkaPos.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com