Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Gejala Skizofrenia, Siswa SMK Dipulangkan dari Program Magang di Kapal Nelayan, Kini Masuk RSJ

Kompas.com - 12/04/2022, 19:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - ZK (17), siswa SMKN 4 Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dipulangkan dari program magang di kapal nelayan di Pati, Jawa Tengah.

Dari jadwal empat bulan magang, ia sudah menjalaninya selama tiga bulan. Siswa kelas 11 jurusan Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI) itu mulai magang di kapal perikanan sejak 11 Desember 2021.

Kepala SMKN 4 Pangkalpinang, Zulkifli mengatakan ZK dipulangkan oleh pihak sekolah dan keluarga. Saat ini ZK sudah dirawat di rumah sakit jiwa selama sepekan.

"Siswa sempat bicaranya melantur dan tindakannya tidak seperti orang normal jadi kemudian dipulangkan. Karena kerja di kapal semuanya harus dijaga," kata Zulkifli saat dikonfirmasi, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Bantah Ada Kekerasan, Ini Alasan Siswa SMK di Pangkalpinang Dipulangkan dari Magang

Dari hasil pemeriksaan, dokter menemukan gejala skizofrenia paranoid pada ZK.

"Ada rekam medisnya itu bukan karena kekerasan atau tindakan fisik lainnya tidak. Hanya masalah kejiwaan anak," ujar Zulkifli.

Ia mengatakan kondisi ZK diketahui saat ZK dan enak siswa magang lainnya diturunkan di Pulau Kelayang, Kalimantan selama selama seminggu.

Mereka diberikan waktu di darat setelah lama di atas kapal.

"Dalam perjalanan, ada truoble setelah anaknya sudah turun dari Pulau Kelayang diberikan uang jajaan untuk pergi. Lalu seminggu kemudian panas tinggi, sempat deman kemudian ia (ZK) mengamuk. Diberikan makan mengamuk ke temannya, lalu ditangkaplah oleh semua orang," kata dia.

Baca juga: Viral, Video Siswa SMK di Sumbawa Baku Hantam, Ini Kata Polisi

"Wakil nahkoda kapal menyatakan anak ini ada kelainan, macam-macam lah, maka dibawa pulang, dibawa lah ke rumah sakit, didiagnosis dokter skizofrenia paranoid," tambah dia.

Zul mengatakan untuk rencana ke depan, pihak SMKN 4 akan lebih selektif dan bakal melakukam evaluasi teehadap kegiatan magang terutama dalam menyaring siswa.

"Untuk kedepan akan mewanti-wanti kami saring masung ke SMKN 4 dua tahun ini tidak ada seleksi, saring, masuk begitu saja. Kemarin ada anak yang sakit, kami tidak tahu, orang sampaikan sehat. Tahunya ada penyakit bawaan setelah melaut," ujarnya.

 

"Dia juga tidak kenal dengan saya"

ilustrasi depresiFREEPIK ilustrasi depresi
Ibu ZK, TB tak kuasa menahan sedih saat menceritakan kondisi anaknya. Ia harus menerima kenyataan jika anaknya mengalami depresi saat magang di LPK Bahtera, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

"Saya tidak kuasa melihatnya, waktu saya jemput dia di mess praktik di Pati, saya menangis melihatnya. Saya peluk, urut, dia juga tidak kenal dengan saya," kata Tesna Buti, sembari mengelus dada, kepada Bangkapos.com, Senin (11/4/2022) di kediamanya.

Mendengar kabar anaknya mengalami gangguan mental, TB menjemput anaknya bersama guru sekolah pada 22 Maret 2022 ke Pati, Jawa Tengah.

Baca juga: 100 Mahasiswa Magang di PT INKA Akan Produksi 9 Bus Listrik untuk KTT G20

Hal itu ia lakukan setelah mendapat kiriman video dari siswa sesama magang yang menggambarkan kondisi ZK depresi dan berbicara melantur.

"Saat di Pati, ZK sudah dimasukan ke pondok pesantren dan telah dibawa ke rumah sakit, karena mengalami depresi. Sering berbicara melantur. Sehingga saya diminta untuk membawa pulang ke Bangka," ujarnya.

TB menduga perlakukan terhadap anaknya selama magang di atas kapal yang kurang menyenangkan hingga menjadi depresi.

"Perlakuan di kapal agak kurang meyenangkan dipukul, pengakuan Zk saat dia sadar. Waktu ia istirahat dipaksa kerja. Ditumpai oleh air, sudah ditumpai air, dikeroyok. Dibenturkan, kepala Zk, itu pengakuan Zk saat sadar," ujar TB.

Baca juga: Siswi Magang Dicabuli Oknum Pegawai Dinas Perdagangan Banjarbaru, Modusnya Diajak Makan

TB bercerita saat membawa ZK pulang Pati ke Pulau Bangka, dirinya harus banyak bersabar karena ZK berontak saat di dalam pesawat.

"Kemudian kami berikan obat, baru dia tenang, kalau begitu tidak bisa naik pesawat. Kondisi ia sebelum dibawa ke rumah sakit jiwa, berbicaranya melantur. Kadang bahasa Jawa, Madura dan macam-macam bahasa," keluhnya

Sebelum, mengalami depresi, TB mengatakan anaknya merupakan anak yang berprestasi di sekolah dan rajin beribadah.

"Sebenarnya saya saat melepas ZK ke RSJ rasa mau pingsan melihat dia, di tempat itu. Saya gantikan bajunya, dan melihat tidak ada busa ditempat tidurnya," kata TB dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: 1.103 Liter Minyak Goreng Curah Subsidi Disalurkan di Pangkalpinang

TB mengharapkan adanya pertanggungjawaban dari pihak Sekolah SMKN 4 Pangkalpinang karena sebelum pergi magang, anaknya ZK dalam kondisi sehat.

"Harapan saya anak saya saat pergi sehat dan pulangnya juga sehat. Kemudian kami minta bantuan biaya pengobatan selama di RSJ, karena saya tidak ada uang," keluhnya.

Ia mengatakan, selama tiga hari ke depan ZK tidak dibolehkan untuk dijenguk, karena masih mendapatkan perawatan dan diagnosis oleh rumah sakit jiwa mengalami depresi karena tertekan.

"Diagnosinya depresi tertekan, ia sesama teman akrabnya juga sempat berkelahi. Bahkan menyebur ke laut saking depresinya karena tertekan," jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Heru Dahnur | Editor : Reni Susanti), BangkaPos.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com