Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Pembukaan Pintu Perbatasan Malaysia, Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Nihil Penumpang

Kompas.com - 01/04/2022, 16:20 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pos layanan Imigrasi di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara, sepi dari penumpang tujuan Tawau Malaysia.

Padahal hari ini, Jumat 1 April 2022, merupakan hari pertama dibukanya pintu perbatasan RI–Malaysia.

Ketergantungan Kabupaten Nunukan yang cukup besar dengan Tawau, membuat pemandangan ini, cukup dilematis.

Baca juga: Malaysia Buka Pintu Perbatasan, Pelintas Harus Punya Asuransi Senilai Rp 80 Juta

Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, Washington Saut Dompak Napitupulu mengatakan, sepinya pelayaran jalur Nunukan–Tawau dikarenakan syarat yang memberatkan bagi para pelaku perjalanan luar negeri.

"Syaratnya memang cukup berat ya. Pendatang harus memiliki uang setidaknya Rp 80 juta sebagai asuransi kesehatan. Padahal mayoritas warga perbatasan ini masuk Malaysia untuk berdagang," ujarnya.

Nihilnya penumpang jurusan Tawau di pelabuhan internasional Tunon Taka

Petugas layanan Imigrasi juga hanya bisa terus menunggu, sembari melihat perkembangan kabar kedatangan penumpang dari Tawau.

"Kami juga bertanya ke sejumlah pemilik kapal, memang sepi. Ada tiga kapal yang direkomendasikan untuk keberangkatan, semua sepi. Jadi syarat masuknya itu yang membuat minat masuk Tawau hilang. Padahal sebelumnya rencana pembukaan pelabuhan Tawau menjadi euforia warga Nunukan," imbuhnya.

Bagaimana pun, sampai hari ini, masyarakat Nunukan masih memiliki ketergantungan bahan pokok dengan Negeri Jiran.

Baca juga: Malaysia Buka Perbatasan, Ini Tanggapan Wali Kota Pontianak

Euforia pembukaan pintu perbatasan bahkan sempat diikuti dengan antusiasme masyarakat yang mengajukan permohonan pembuatan paspor atau perpanjangan.

Sejak bergemanya kabar pembukaan pintu perbatasan, pada Maret 2022, Kantor Imigrasi Nunukan mencatat sekitar 150 masyarakat mengajukan permohonan pembuatan paspor.

Jauh berbeda dengan dua bulan sebelumnya, Januari – Februari 2022, yang sangat sepi pemohon.

"Tapi akhirnya masyarakat kecewa lagi dengan syarat masuk Tawau yang berat. Apalagi ada kewajiban harus mendownload aplikasi My Sejahtera, semacam Peduli Lindungi kalau di Indonesia. Itu baru terkoneksi lima hari kemudian. Jadi kalau mau berangkat ke Malaysia, selain menyiapkan asuransi kesehatan Rp 80 juta, minimal sepekan sebelumnya sudah mengunduh aplikasi My Sejahtera di Hp," jelasnya.

Baca juga: Australia Barat Buka Perbatasan untuk Pelaku Perjalanan Internasional

Suasana di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Kaltara, KM Thalia dibatasi dengan 1029 penumpang, banyak penumpang tidak terakomodir dan harus rela menunggu sepekan kemudian untuk pulang kampung ke Pare PareDok.Istimewa Suasana di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Kaltara, KM Thalia dibatasi dengan 1029 penumpang, banyak penumpang tidak terakomodir dan harus rela menunggu sepekan kemudian untuk pulang kampung ke Pare Pare

Washington juga menyesalkan persyaratan yang memberatkan tersebut. Warga perbatasan RI – Malaysia sama sekali belum bisa merasakan manfaat dari pembukaan pintu perbatasan.

Selain itu, kebijakan tersebut masih berpotensi pelanggaran keimigrasian. Tradisi masyarakat setempat keluar masuk Malaysia melalui jalur jalur tikus, masih menjadi permasalahan yang butuh penanganan serius.

"Memang itu kebijakan Negara Malaysia. mereka juga masih sangat berhati-hati meski memutuskan membuka jalur perbatasan. Kalau di kita, imbasnya ya potensi PMI ilegal masih jadi tugas berat untuk diselesaikan," kata Washington.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com