PADANG, KOMPAS.com - Mobil dinas Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar yang dibeli pada 2021 dan sempat diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, kini digunakan lagi.
Seperti sebelumnya, penggunaan mobil dinas itu kembali mendapat kritikan dari sejumlah anggota DPRD Sumbar.
Ketua Fraksi Gerindra Sumbar Hidayat menyebutkan gubernur dan wakil gubernur sepertinya sedang memainkan drama Korea untuk memainkan emosi masyarakat demi pencitraan.
"Awalnya ngotot pakai mobil baru, dibilang mobil lama rusak. Karena dikritik mobil diserahterimakan ke BPBD, katanya untuk penanggulangan Covid-19. Kini dipakai lagi," kata Hidayat kepada Kompas.com, Rabu (30/3/2022).
Baca juga: Sempat Dikritik, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar Kembali Gunakan Mobil Dinas Baru
Hidayat menyebutkan secara aturan memang tidak ada yang dilanggar dari penggunaan mobil baru, karena itu memang haknya dari gubernur dan wakil gubernur.
"Hanya saja pemimpin kan harus memperlihatkan sikap leadership yang konsisten dan tidak plin-plan. Ini masyarakat bisa menilainya sendiri," kata Hidayat.
Mental seorang pemimpin yang sesungguhnya itu, kata Hidayat, harus kuat dari tekanan publik, sejauh tidak ada pelanggaran atas peraturan perundang-undangan dan norma-norma yang berlaku.
"Pemimpin bermental kuat itu mesti konsisten dengan sikap dan putusan yang sudah diambilnya," kata Hidayat.
Hidayat mencontohkan seperti pengadaan kendaraan dinas baru ketua DPRD Sumbar dari Fraksi Gerindra, menyatakan menolak dengan tegas fasilitas mewah tersebut.
"Tidak perlu pakai adegan drama Korea yang berpotensi bisa memanipulasi emosional publik," jelas Hidayat.
Sementara Ketua Fraksi PDIP-PKB, Albert Hendra Lukman mengakui secara aturan gubernur dan wakil gubernur tidak salah dalam penggunaan mobil baru itu.
"Bahkan sejak dibeli saja tidak ada aturan yang salah. Tapi ini kan pemimpin harus memberi contoh yang baik pada masyarakatnya," kata Albert.
Pemimpin yang baik itu, kata Albert harus memberikan contoh yang bagus pada masyarakat, jangan hanya mengejar pencitraan.
"Kalau sekarang, silakan nilai saja sendiri," kata Albert.
Sebelumnya diberitakan, sempat mendapat kritikan, akhirnya Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat kembali menggunakan mobil dinas baru.