Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Tewas Tertimbun Longsoran Pasir di Lokasi Galian C Ilegal Tasikmalaya

Kompas.com - 23/03/2022, 06:18 WIB
Irwan Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Rahmat (54) seorang sopir truk asal Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya, tewas tertimbun longsoran pasir di lokasi galian C ilegal Gunung Cihampelas, Kampung Cisalam, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/3/2022) petang.

Longsoran tanah saat penggalian memakai alat berat lengkap di lokasi itu pun menimpa Riki (25), pemuda asal kampung setempat yang mengalami luka berat di kepala dan langsung dilarikan ke RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya.

"Tadi kejadiannya Magrib, saat backhoe (alat berat) masih memaksakan menggali pasir mengisi sisa antrean truk yang beli pasir di sana. Biasa kalau galian kan habisin truk yang antre. Saat hujan, dipaksakan, langsung longsor menimpa korban, satu meninggal di lokasi dan satu lagi luka parah di kepala," jelas Erlan (40), salah seorang saksi di lokasi kejadian, Selasa malam.

Baca juga: Bocah Perempuan Tenggelam di Kolam Bekas Galian Pasir di Tasikmalaya

Erlan menambahkan, galian pasir di wilayahnya memang baru sekitar sebulan lalu dibuka kembali usai ada persetujuan dari perwakilan masyarakat sekitar dan beberapa orang yang mengatasnamakan pengurus jalur Cibanjaran-Karikil, Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

Galian pasir di wilayahnya sudah biasa beroperasi tanpa izin pemerintah resmi alias ilegal dan hanya membutuhkan persetujuan di pengurus beberapa kampung yang dilewati truk bermuatan pasir.

Sehingga, saat ada kejadian seperti ini kalau tak ada korban meninggal biasanya langsung dibereskan secara kekeluargaan dengan keluarga korban.

"Kalau ini kan meninggal dunia di lokasi kejadian tertimbun pasir, jadi masyarakat juga kebingungan harus bagaimana. Makanya lapor polisi katanya tadi. Mayat tadi masih tergeletak dekat kompayer (alat penyaringan pasir)," tambah dia.

Saat kejadian, kedua korban meninggal dan luka berat tepat sedang berada dekat backhoe dan kompayer saat dilakukan penggalian oleh operator alat berat.

Tiba-tiba tanah bukit longsor seketika dan ambruk menimpa kedua korban yang berada di bawahnya.

Warga yang sedang di lokasi kejadian pun langsung berupaya menyelamatkan kedua korban, namun satu orang korban diketahui meninggal di lokasi kejadian.

"Mungkin karena hujan, sudah sore masih memaksakan menggali pasir pakai backhoe, langsung longsor besar di atas bukit. Kalau kejadian longsor di lokasi galian seperti ini sudah biasa terjadi. Tapi kali ini menimpa orang sampai meninggal dunia," ujar dia.

Baca juga: Galian Pasir Ilegal Kota Cirebon Longsor, 1 Pekerja Tewas, Satu Truk Tertimbun

Sementara itu, Kepala Polsek Mangkubumi Polresta Tasikmalaya Inspektur Satu Hartono, membenarkan adanya kejadian korban meninggal di lokasi galian C saat melaksanakan penggalian pasir.

Pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari laporan salah seorang warga, ada seseorang yang meninggal tertimbun pasir di lokasi galian C wilayah Karikil, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

"Pada awalnya kita lagi piket, ada laporan warga ada yang meninggal dunia akibat longsoran tanah di lokasi galian C sore sekitar pukul 18.00 WIB. Saat ke TKP diketahui korban meninggal atas nama Rahmat seorang sopir yang meninggal dunia. Namun, saat petugas tiba di lokasi, jenazah korban sudah tak di TKP lagi karena katanya sempat dievakuasi oleh warga usai tertimbun longsoran pasir," jelas Hartono, Selasa malam.

Hartono mengaku, sesuai informasi para saksi di lokasi kejadian, korban meninggal satu orang dan satu lagi mengalami luka di bagian kepala dan sudah dibawa ke RSUD.

Pihaknya pun sampai sekarang masih menyelidiki kejadian yang menewaskan seorang korban tersebut.

"Keterangan awal tertimpa longsor saat dilakukan penggalian pasir di lokasi. Karena situasi saat kejadian dalam keadaan hujan dan di sini (lokasi) masih ada alat berat backhoe dan kompayer. Pastinya nanti, karena masih dalam penyelidikan petugas Reskrim Polsek Mangkubumi dan Polresta Tasikmalaya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com