Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Nakes di Keerom Papua, Berjalan 16 Km demi Berikan Layanan Kesehatan, Butuh Biaya Rp 10 Juta jika Naik Mobil

Kompas.com - 11/03/2022, 05:48 WIB
Roberthus Yewen,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEEROM, KOMPAS.com - Tak sama dengan di kota-kota besar, menjadi tenaga kesehatan (nakes) di daerah pedalaman Papua membutuhkan perjuangan ekstra.

Para pahlawan kesehatan itu harus rela berjalan kaki untuk melayani warga kampung.

Seperti di Puskesmas Milki, Distrik Towe Kabupaten Keerom, Papua, nakes harus berjalan kaki 16 kilometer dari Kampung Terpones saat menuju Kampung Lules.

“Perjalanan ke Kampung Lules sekitar 16 kilometer, guna melayani kesehatan dasar kepada masyarakat di sana,” ungkap nakes Puskesmas Milki, Idris Kaipman, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon selulernya, Kamis (10/03/2022).

Baca juga: Peredaran Miras di Keerom Resmi Dilarang

Jalan kaki 4 jam

Demi tugas mulia ini, para tenaga kesehatan rela berjalan kaki berjam-jam. 

“Kami berjalan kaki sekitar empat jam, guna menyentuh masyarakat di kampung-kampung yang ada di wilayah Towe,” tuturnya.

Idris berharap, nantinya akan ada kendaraan dinas milik Puskesmas, sehingga pelayanan kesehatan ke kampung-kampung bisa menggunakan kendaraan yang tersedia.

“Kami harapkan ke depan ada kendaraan dinas yang diberikan Pemda ke puskesmas-puskemas, sehingga pelayanan kesehatan di kampung-kampung bisa lebih baik ke depan,” harapnya.

Baca juga: Dewan Adat Dukung Pelarangan Peredaran Miras di Keerom, Papua

Pelayanan kesehatan dasar

Idris menjelaskan bahwa pihaknya memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.

Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan, menurut Idris, antara lain menimbangkan bayi, mengukur tinggi badan dan lengan dari bayi dan anak-anak.

“Kami juga melakukan pemberian biskuit untuk balita dan pemberian sabun untuk gerakan hidup bersih dan sehat,” tuturnya lagi.

Pelayanan kesehatan dasar lainnya yang dilakukan adalah membuka posyandu untuk bayi dan anak-anak di Kampung Lules.

“Pelayanan dasar kesehatan ini kita lakukan selama tiga jam bersama masyarakat di Lules,” kata Idris.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Terpidana Korupsi Disdik Kabupaten Keerom, Diringkus Saat Bangun Tidur

 

Pakai mobil butuh biaya jutaan

Sementara itu, secara terpisah Kepala Puskesmas Milki, Alpius Wakud mengungkapkan bahwa pihaknya bisa saja memakai mobil dari ibu kota Kabupaten Keerom di Arso ke Distrik Towe.

Namun biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 5 juta sekali jalan.

“Nakes sekali naik ke Towe kita harus pakai kendaraan dengan mengeluarkan dana sebesar 5 juta rupiah sekali jalan. Jika pergi dan pulang harus mengeluarkan dana sebesar 10 juta,” ungkapnya.

Baca juga: 429 Nakes di Kulon Progo Positif Covid-19 Sepanjang 2022, Sebagian Masih Isolasi

Oleh karena itu, Alpius berharap ada kendaraan operasional dinas untuk Puskesmas Milki, sehingga pelayanan kesehatan bisa dilakukan dengan menjangkau kampung-kampung terjauh yang ada di wilayah Towe.

“Kami sangat membutuhkan kendaraan dinas, sehingga tenaga medis ini bisa melakukan pelayanan sampai ke kampung-kampung dan juga bisa membawa pasien yang sakit untuk di rujuk,” ucapnya.

Alpius menjelaskan bahwa ada dua kampung yang bisa dijangkau dengan kendaraan. Seperti Kampung Lules dan Kali Merah yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Hanya dua kampung ini saja yang bisa dijangkau dengan kendaraan. Yang lainnya kami harus berjalan kaki, sehingga bisa melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di kampung-kampung,” jelasnya.

Baca juga: Gempa M 5,3 Guncang Keerom, Getarannya Terasa hingga Jayapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com