Salin Artikel

Perjuangan Nakes di Keerom Papua, Berjalan 16 Km demi Berikan Layanan Kesehatan, Butuh Biaya Rp 10 Juta jika Naik Mobil

Para pahlawan kesehatan itu harus rela berjalan kaki untuk melayani warga kampung.

Seperti di Puskesmas Milki, Distrik Towe Kabupaten Keerom, Papua, nakes harus berjalan kaki 16 kilometer dari Kampung Terpones saat menuju Kampung Lules.

“Perjalanan ke Kampung Lules sekitar 16 kilometer, guna melayani kesehatan dasar kepada masyarakat di sana,” ungkap nakes Puskesmas Milki, Idris Kaipman, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon selulernya, Kamis (10/03/2022).

Jalan kaki 4 jam

Demi tugas mulia ini, para tenaga kesehatan rela berjalan kaki berjam-jam. 

“Kami berjalan kaki sekitar empat jam, guna menyentuh masyarakat di kampung-kampung yang ada di wilayah Towe,” tuturnya.

Idris berharap, nantinya akan ada kendaraan dinas milik Puskesmas, sehingga pelayanan kesehatan ke kampung-kampung bisa menggunakan kendaraan yang tersedia.

“Kami harapkan ke depan ada kendaraan dinas yang diberikan Pemda ke puskesmas-puskemas, sehingga pelayanan kesehatan di kampung-kampung bisa lebih baik ke depan,” harapnya.

Pelayanan kesehatan dasar

Idris menjelaskan bahwa pihaknya memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.

Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan, menurut Idris, antara lain menimbangkan bayi, mengukur tinggi badan dan lengan dari bayi dan anak-anak.

“Kami juga melakukan pemberian biskuit untuk balita dan pemberian sabun untuk gerakan hidup bersih dan sehat,” tuturnya lagi.

Pelayanan kesehatan dasar lainnya yang dilakukan adalah membuka posyandu untuk bayi dan anak-anak di Kampung Lules.

“Pelayanan dasar kesehatan ini kita lakukan selama tiga jam bersama masyarakat di Lules,” kata Idris.


Pakai mobil butuh biaya jutaan

Sementara itu, secara terpisah Kepala Puskesmas Milki, Alpius Wakud mengungkapkan bahwa pihaknya bisa saja memakai mobil dari ibu kota Kabupaten Keerom di Arso ke Distrik Towe.

Namun biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 5 juta sekali jalan.

“Nakes sekali naik ke Towe kita harus pakai kendaraan dengan mengeluarkan dana sebesar 5 juta rupiah sekali jalan. Jika pergi dan pulang harus mengeluarkan dana sebesar 10 juta,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Alpius berharap ada kendaraan operasional dinas untuk Puskesmas Milki, sehingga pelayanan kesehatan bisa dilakukan dengan menjangkau kampung-kampung terjauh yang ada di wilayah Towe.

“Kami sangat membutuhkan kendaraan dinas, sehingga tenaga medis ini bisa melakukan pelayanan sampai ke kampung-kampung dan juga bisa membawa pasien yang sakit untuk di rujuk,” ucapnya.

Alpius menjelaskan bahwa ada dua kampung yang bisa dijangkau dengan kendaraan. Seperti Kampung Lules dan Kali Merah yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Hanya dua kampung ini saja yang bisa dijangkau dengan kendaraan. Yang lainnya kami harus berjalan kaki, sehingga bisa melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di kampung-kampung,” jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/11/054844278/perjuangan-nakes-di-keerom-papua-berjalan-16-km-demi-berikan-layanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke