Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kisah Satibi, 3 Kali Jadi Penyintas Bencana Tanah Bergerak, Ingin Tinggal di Rumah yang Aman

Kompas.com - 03/03/2022, 14:58 WIB

SUKABUMI, KOMPAS.com - Satibi (76), penyintas bencana tanah bergerak di Dusun Cihurang, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Sukabumi, Jawa Barat mengaku telah tiga kali mengalami musibah serupa.

"Sepanjang usia saya sudah tiga kali mengalami bencana gerakan tanah seperti sekarang ini," ungkap Satibi saat berbincang dengan Kompas.com ditemui di rumah panggung miliknya, Kamis (3/3/2022).

Baca juga: Tanah Bergerak di Sukabumi Sebabkan 8 Rumah Warga Rusak

Satibi menuturkan, bencana gerakan tanah pertama pernah terjadi di wilayah Ciburial sekitar tahun 1968-an.

Lalu yang kedua dan ketiga di Cihurang, pada 1985 dan 2022.

"Gerakan tanah yang 1984 lebih besar dibanding sekarang. Saat itu sempat merasakan getaran hingga sepuluh kali dari malam hingga siang. Dan membuat kepala pusing," kata Ketua Rukun Kampung tersebut.

Baca juga: Kota Sukabumi Masuk PPKM Level 4, Ini Penyebabnya

Sejak tahun 1984, ia dan keluarganya serta tetangga meninggalkan kampung halamannya untuk mengungsi ke rumah saudara atau kerabat.

Lokasi tujuan para pengungsi saat itu pun menyebar ke beberapa kampung.

Setelah mengungsi beberapa lama, akhirnya Satibi membangun rumah panggung di kawasan Sukabumi.

"Sekarang di sini terdampak lagi bencana gerakan tanah," aku Satibi yang rumahnya terletak paling rendah dibanding enam rumah lainnya.

Baca juga: Terjadi Lagi Pohon Tumbang di Sukabumi, Seorang Anak Tewas Tertimpa

 

Bagian rumah menggantung dampak pondasinya terbawa tanah ambles di Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/3/2022).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Bagian rumah menggantung dampak pondasinya terbawa tanah ambles di Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/3/2022).
Ingin rumah aman 

Dia menuturkan akan mengungsi ke rumah kerabatnya yang terletak di kampung setempat.

Apalagi rumah panggung yang dihuni oleh keluarganya juga sudah berumur sekitar 40 tahun.

Rumah tersebut terdampak tanah bergerak hingga fondasinya miring.

"Sekarang ingin rumah dengan tempat yang aman dan nyaman," harap Satibi sambil merapikan pakaian dan perlengkapan rumah tangga yang akan dibawa ke tempat pengungsian.

Baca juga: Sedang Shalat Subuh di Masjid, Warga Sukabumi Diduga Dianiaya Orang Tak Dikenal

Sebanyak 8 unit rumah terdampak bencana gerakan tanah di Kecamatan Bantargadung, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/3/2022).

Peristiwa ini melanda Kampung Pondok Lima, Dusun Cihurang, Desa Limusnunggal.

Akibat bencana gerakan tanah ini, di antaranya terdapat retak-retak pada dinding dan lantai. Bahkan ada rumah yang dindingnya ambruk.

Sedangkan di lingkungan permukiman terdapat tanah amblas dengan kedalaman bervariasi hingga sekitar 3 meter. Amblesan membentuk tapal kuda sekitar 150 meter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Pergerakan KKB Egianus Kogoya di Kenyam, Tim Gabungan TNI-Polri Lakukan Patroli

Antisipasi Pergerakan KKB Egianus Kogoya di Kenyam, Tim Gabungan TNI-Polri Lakukan Patroli

Regional
Kapolda Gorontalo akan Pimpin Upacara Pemakaman Briptu RF di Mijen Semarang

Kapolda Gorontalo akan Pimpin Upacara Pemakaman Briptu RF di Mijen Semarang

Regional
Sebelum Ditemukan Tewas di Mobil Dinas, Ajudan Kapolda Gorontalo Sempat 'Video Call' dengan Keluarga

Sebelum Ditemukan Tewas di Mobil Dinas, Ajudan Kapolda Gorontalo Sempat "Video Call" dengan Keluarga

Regional
Payung Elektrik Rp 42 Miliar di Masjid Agung Annur Pekanbaru Rusak Diterpa Badai

Payung Elektrik Rp 42 Miliar di Masjid Agung Annur Pekanbaru Rusak Diterpa Badai

Regional
Larang ASN Gelar Bukber, Pj Gubernur Banten: Lebih Baik Bagi Takjil di Lampu Merah

Larang ASN Gelar Bukber, Pj Gubernur Banten: Lebih Baik Bagi Takjil di Lampu Merah

Regional
Malu karena Hasil Hubungan Gelap, Wanita di Purbalingga Buang Bayi yang Baru Dilahirkan ke Irigasi

Malu karena Hasil Hubungan Gelap, Wanita di Purbalingga Buang Bayi yang Baru Dilahirkan ke Irigasi

Regional
Jenazah Korban Kebakaran Kapal MT Kristin Kembali Ditemukan, Polisi: Tinggal 1 Orang Lagi

Jenazah Korban Kebakaran Kapal MT Kristin Kembali Ditemukan, Polisi: Tinggal 1 Orang Lagi

Regional
Videonya Pamer Kekayaan Beredar, Pj Bupati Bombana Sultra: Tas KW Dibeli di Mangga Dua

Videonya Pamer Kekayaan Beredar, Pj Bupati Bombana Sultra: Tas KW Dibeli di Mangga Dua

Regional
Liburan di Gili Trawangan, Wisatawan Asal Australia Ditemukan Meninggal di Bungalo

Liburan di Gili Trawangan, Wisatawan Asal Australia Ditemukan Meninggal di Bungalo

Regional
Mobil Travel Tabrak Truk Sawit di OKU Sumsel, 3 Penumpang Tewas

Mobil Travel Tabrak Truk Sawit di OKU Sumsel, 3 Penumpang Tewas

Regional
Pelayat Mulai Berdatangan di Rumah Duka Briptu RF, Ajudan Kapolda Gorontalo yang Diduga Bunuh Diri

Pelayat Mulai Berdatangan di Rumah Duka Briptu RF, Ajudan Kapolda Gorontalo yang Diduga Bunuh Diri

Regional
Satu Jenazah Korban Kebakaran Kapal MT Kristin Berhasil Diidentifikasi

Satu Jenazah Korban Kebakaran Kapal MT Kristin Berhasil Diidentifikasi

Regional
Dari Target 114 Hektar Lahan untuk Penambangan Andesit di Wadas, Pemerintah Sudah Bebaskan 90 Hektar

Dari Target 114 Hektar Lahan untuk Penambangan Andesit di Wadas, Pemerintah Sudah Bebaskan 90 Hektar

Regional
Wartawan di Jambi Dibacok, Berawal dari Unggahan soal Pelabuhan Tikus

Wartawan di Jambi Dibacok, Berawal dari Unggahan soal Pelabuhan Tikus

Regional
Gibran Siap jika Drawing Piala Dunia U-20 Dipindahkan ke Solo

Gibran Siap jika Drawing Piala Dunia U-20 Dipindahkan ke Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke