Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Satoe Atap, Pengabdian Anak Muda di Semarang untuk Pendidikan Anak Jalanan

Kompas.com - 01/03/2022, 14:22 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Karena tidak sedikit dari mereka memiliki motivasi belajar yang rendah, maka Komunitas Satoe Atap hadir untuk menyelamatkannya.

“Biar adik-adik tidak jenuh dan semangat belajar, kami tidak hanya memberi materi akademik saja, tapi juga non akademik. Seperti membuat kerajinan tangan, belajar berhitung dengan alat peraga, dan masih banyak pelajaran seru lainnya,” terang Khusna kepada Kompas.com.

Di umurnya yang hampir menginjak 15 tahun, saat ini Komunitas Satoe Atap memiliki 30 volunteer tetap.

Volunteer yang tergabung terdiri dari anak-anak muda seperti mahasiswa dari berbagai penjuru kampus di Semarang, bahkan alumni yang sudah bekerja di Semarang.

Baca juga: Demi Bansos, Anggota Komunitas Ojek dan Becak di Pamekasan Setor Uang Rokok

Sedangkan, jumlah anak-anak dari kalangan pra sejahtera yang sering mengikuti kegiatan Komunitas Satoe Atap mencapai 50 orang.

Di samping mengadakan pengajaran rutin, Komunitas Satoe Atap memiliki enam kegiatan lain seperti Ulang Tahun Satoe Atap, Satoe Atap Agustusan (SAgustusan), Bazaar for Kids (BFK), Anjangsana, Paper for Charity, dan Karya Wisata.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara berkala sesuai dengan waktu yang telah dirancang para volunteer.

Salah satu volunteer lainnya, Muhammad Raykhan Maulana mengatakan bahwa, motivasinya bergabung dengan Komunitas Satoe Atap tidaklah jauh dari karena suka berinteraksi dengan anak-anak.

Meski sebelumnya tidak memiliki pengalaman pengajar, Ray, sapaan akrabnya, konsisten menjadi pengajar di Komunitas Satoe Atap sejak 2018.

Katanya, kebutuhan anak-anak akan pendidikan sangatlah penting untuk masa depan.

“Karena di umur SD hingga SMP seperti mereka, perlu ditanamkan pondasi pendidikan dan character development. Dengan itu, nantinya mereka bisa membawa dirinya sendiri untuk menjadi orang yang punya value lebih, bahkan jadi orang hebat,” jelas mahasiswa Undip itu.

Baca juga: Mulai Digandrungi, Anak Muda Semarang Lirik Peluang Bisnis dari Thrifting

Melihat anak-anak senang, tambah Ray, membuat dirinya juga merasakan hal serupa.

Apalagi dengan usahanya yang dapat membawa perubahan pada anak-anak, menambah motivasi dan semangat Ray untuk mengajar dan bermain bersama mereka.

Senada dengan hal tersebut, Dhea Erida, volunteer Komunitas Satoe Atap ini juga mengaku bahwa dia khawatir jika generasi Z saat ini tidak memiliki pegangan apa-apa di masa depan.

Dia berharap, adanya Komunitas Satoe Atap dapat membantu membentuk karakter anak-anak di masa yang akan datang.

“Setidaknya, kami bisa membantu orang tua mereka untuk ngebimbing mereka. Lebih penting lagi, dengan karakter yang adik-adik miliki nanti, akan membuat mereka dapat merasakan kehidupan di masa depan yang lebih layak dibanding sekarang,” ungkap Dhea.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com