Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Mengerikannya Saat Gempa Guncang Pasaman, Histeris Saksikan Rumah Roboh hingga Merasa Seperti Kiamat

Kompas.com - 28/02/2022, 13:36 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

"Saya lari keluar rumah. Ibu saya juga sudah lari. Tapi, saat itu ayah masih di dalam karena dia sakit susah berjalan. Saya masuk lagi tanpa sadar saya menarik ayah saya. Karena panik jadi ayah saya tarik-tarik keluar," kata Suardi.

Sampai di jalan, ia dan warga lainnya menyaksikan rumah-rumah yang roboh.

"Kami hanya bisa lihat rumah roboh. Kami semua panik dan takut. Ibu-ibu menangis histeris semua di jalan. Babak-bapak juga nangis. Terasa mau kiamat," sebut Suardi.

Kondisi rumah Suardi rusak berat. Dinding belakang dan kiri roboh semua.

Semua barang di dalam rumah ditimpa bangunan yang roboh.

"Tak ada yang bisa diselamatkan. Semuanya tertimbun," imbuh Suardi.

Suardi menyebut untung saja gempa terjadi di pagi hari.

Karena sebagian warga sudah persiapan mau bekerja ke kebun, dan sebagiannya sudah berangkat kerja.

"Kalau lah gempanya datang malam atau subuh, mungkin kami tak ada yang selamat," kata Suardi.

Nasib sama dialami tetangga Suardi, Eche Putra (35). Sebagian besar rumahnya roboh dan tak bisa ditempati lagi.

Hal yang membuat Eche lebih pusing, karena waktu itu sedang persiapan acara aqiqah atau warga setempat menyebutnya bangka-bangka anak.

"Kami dari hari Jumat sudah persiapan mau bangka-bangka. Tenda sudah dipasang. Acaranya Senin (28/2/2022). Jadi pas kami sedang masak-masak, gempa datang dinding rumah langsung roboh. Kami lari semuanya keluar menyelamatkan diri," tutur Eche.

Dia mengaku sudah menghabiskan biaya Rp 17 juta untuk aqiqah anaknya. Namun, pria yang bekerja sebagai petani ini tak mau terlalu memikirkan kerugian.

Baca juga: Pengungsi Tak Dapat Tenda hingga Selimut, Pemkab Pasaman: Sambil Berjalan Kita Perbaiki...

"Kalau dipikirkan bisa stres saya, bang. Uang bisa dicari nanti. Yang penting kami semuanya selamat," ucap Eche.

Kondisi rumah Eche roboh di bagian belakang. Tumpukan material bangunan menimbun semua barang.

Eche dan warga lainnya tak tahu sampai kapan mengungsi di tenda darurat itu.

Sampai saat ini, warga tak berani masuk ke rumah yang retak-retak. Lagi pula pemerintah juga melarang warga mendekati rumah.

"Kalau keluarga, istri dan anak-anak sudah mengungsi ke kantor camat. Kami masih bertahan di sini untuk jaga barang-barang takut dicuri," sebut Eche.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com