Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Tak Dapat Tenda hingga Selimut, Pemkab Pasaman: Sambil Berjalan Kita Perbaiki...

Kompas.com - 27/02/2022, 14:55 WIB
Idon Tanjung,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PASAMAN, KOMPAS.com - Warga yang mengungsi di posko pengungsian bencana gempa bumi di Kantor Camat Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), mengeluh tak mendapat tenda, kasur, dan selimut.

Seperti yang dilihat Kompas.com, Sabtu (26/2/2022) malam, sejumlah warga terpaksa tidur di teras masjid.

Baca juga: BPBD Pasaman Sebut Pengungsi Butuh Peralatan Masak hingga Perlengkapan Balita

Warga mengeluh tak dapat tenda, kasur dan selimut, karena mengungsi dengan anak-anaknya.

Terkait persoalan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman akan berupaya maksimal membantu warga.

"Ya, yang namanya bencana tentu tidak sempurna. Tapi, sambil berjalan kita perbaiki dan penuhi keinginan masyarakat kita secara maksimal," ujar Asisten I Sekretariat Daerah Pemkab Pasaman, Hasrizal saat diwawancarai Kompas.com di posko pengungsian, Minggu (27/2/2022).

Pihaknya akan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat.

"Ada yang kurang itu biasa. Akan kita penuhi sambil berjalan melakukan penanganan bencana alam ini," kata Hasrizal.

Sementara itu, Hasrizal menyebutkan, saat ini warga yang mengungsi di posko pengungsian sekitar 1.000 orang.

Ada tiga titik posko pengungsian yang didirikan pemerintah untuk mengamankan warga yang terdampak gempa bumi.

"Posko pengungsian ada tiga titik saat ini. Warga kita sudah mencari titik aman dan sudah kami kondisikan tempatnya," sebut Hasrizal.

Pemkab Pasaman sendiri telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari penanganan dampak bencana alam itu.

Sebelumnya, ratusan warga yang terdampak gempa bumi mengungsi di Kantor Camat Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Pantauan Kompas.com, Sabtu (26/2/2022), malam, banyak orang tua hingga anak-anak yang mengungsi di salah satu posko pengungsian terpusat di pekarangan kantor pemerintah itu.

Warga yang sebelumnya mengungsi di tenda darurat di depan rumahnya, kini sudah dijemput oleh petugas dan dibawa ke posko pengungsian yang didirikan pemerintah setempat.

Tenda pengungsian itu memenuhi kantor camat. Ada yang tidur di tenda, tetapi ada juga di teras masjid.

Berdasarkan data di Kantor Kecamatan Tigo Nagari yang dilihat Kompas.com, Sabtu malam, ada 429 orang pengungsi.

Namun, tak semua pengungsi yang kebagian tenda. Hal ini disebabkan karena banyaknya warga yang mengungsi, sehingga kekurangan tenda maupun fasilitas lainnya.

Baca juga: Cerita Pengungsi Gempa Pasaman: Butuh Bantuan Tenda hingga Selimut

Salah satunya adalah Simur (48). Warga Nagari Durian Rampak, Kecamatan Tigo Nagari.

Simur bersama suami dan anak-anaknya sebelumnya mengungsi di Nagari Durian Gunjo Jumat malam. Namun, dia diminta untuk mengungsi ke lokasi yang lebih jauh dari pusat gempa bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com