Febby menduga, fenomena kali ini merupakan kelanjutan dari pergerakan tanah dan gempa bumi yang terjadi sebelumnya.
"Kronologinya dimulai dari tanjakan (jalan raya) Tajur, merembet ke pemukiman. Memang agak lama, hampir satu tahun, mungkin diperparah dengan gempa," kata Febby.
Baca juga: Tanah Bergerak di Lebak, Warga Satu Kampung Diminta Tinggalkan Rumah
Febby mengatakan, pihaknya akan melakukan pemetaan udara untuk melihat seberapa luas ukuran retakan yang terjadi.
Selain itu, juga akan berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk mengetahui penyebab pergerakan tanah.
"Sementara kita ungsikan warga, karena rumahnya sudah tidak layak, khawatir roboh, sambil menunggu laporan dari Badan Geologi," kata Febby.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.