Febby menduga, fenomena kali ini merupakan kelanjutan dari pergerakan tanah dan gempa bumi yang terjadi sebelumnya.
"Kronologinya dimulai dari tanjakan (jalan raya) Tajur, merembet ke pemukiman. Memang agak lama, hampir satu tahun, mungkin diperparah dengan gempa," kata Febby.
Baca juga: Tanah Bergerak di Lebak, Warga Satu Kampung Diminta Tinggalkan Rumah
Febby mengatakan, pihaknya akan melakukan pemetaan udara untuk melihat seberapa luas ukuran retakan yang terjadi.
Selain itu, juga akan berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk mengetahui penyebab pergerakan tanah.
"Sementara kita ungsikan warga, karena rumahnya sudah tidak layak, khawatir roboh, sambil menunggu laporan dari Badan Geologi," kata Febby.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.