Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang 2 Hari Usai Terseret Banjir di Kupang, Seorang Kakek Ditemukan Tewas

Kompas.com - 24/02/2022, 19:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan menemukan jenazah Abraham Nofu, kakek berusia 68 tahun asal Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (24/2/2022).

Jenazahnya ditemukan usai hilang terseret banjir selama dua hari sejak 22 Februari lalu.

"Jenazahnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada pukul 11.25 Wita," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang Emi Frizer, kepada Kompas.com, Kamis petang.

Baca juga: Seorang Kakek di Kupang Hilang Terseret Banjir

Emi menjelaskan, pencarian mulai dilakukan pagi tadi sekitar pukul 06.30 Wita.

Pada operasi pencarian dan pertolongan hari kedua, tim SAR gabungan menyisir lokasi kejadian hingga ke arah barat di sekitar muara Sungai Siumate sejauh empat kilometer.

Selain ke arah barat, tim SAR juga menyisir sejauh empat kilometer ke arah timur.

Emi menjelaskan, untuk memperkuat tim penyelamat dalam operasi pencarian dan pertolongan yang lebih efektif dan efisien, dirinya menambahkan satu tim penyelamat yang berjumlah enam orang.

Kemudian, pukul 11.25 Wita, tim SAR berhasil menemukan jenazah Abraham pada koordinat 9°50'19.82"S - 123°41'28.40"E.

Selanjutnya, pukul 12.27 Wita, tim SAR mengevakuasi Abraham dan diserahkan ke pihak keluarga.

Baca juga: Banjir di Kota Kupang, 115 Warga Mengungsi

Abraham diketahui terseret banjir bersama dua warga lainnya yakni Yohanis Pah (30) dan anaknya Mardi Pah (12).

Namun, dua orang yang merupakan ayah dan anak itu berhasil menyelamatkan diri.

Emi mengatakan, usai menerima laporan itu, pihaknya lalu memberangkatkan tim rescue sebanyak delapan orang menuju lokasi hilangnya Abraham.

Petugas SAR melaksanakan pencarian dan pertolongan menggunakan satu unit rescue D-max, satu unit rescue Carry, satu unit Rubber Boat, dilengkapi palsar air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com