Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal Permainan Congklak, Aturan, serta Cara Bermain

Kompas.com - 19/02/2022, 16:15 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Congklak adalah permainan tradisional kuno di Indonesia. Congklak dikenal dengan berbagai sebutan nama.

Congklak sendiri merupakan sebutan yang berkembang untuk permainan tradisional ini di Sumatera.

Di Jawa, permainan itu familiar dengan sebutan dhakon.

Adapun di Lampung, permainan tersebut populer dengan istilah dentuman lamban. Sedangkan di Sulawesi, permainan disebut Maggaleceng.

Permainan congklak dapat dimainkan laki-laki atau perempuan. Namun umumnya, permainan congklak dimainkan oleh perempuan, terutama anak-anak yang berusia 6 sampai 12 tahun.

Sejarah Singkat Congklak

Permainan congklak telah lama berkembang di Asia, khususunya kawasan Melayu.

Baca juga: Mengenal Konsep Operasi Hitung Melalui Permainan Congklak

Menurut sejarah, congklak pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Arap yang datang untuk berdagang dan berdakwah.

Para arkeologi dan para ahli mempercayai bahwa congklak berasal dari Timur Tengah lalu berkembang di Afrika.

Lebih lanjut, para ahli juga mempercayai bahwa congklak merupakan permainan tertua di dunia.

Tata Cara Permainan Congklak

Congklak dimainkan oleh dua orang yang saling berhadapan menggunakan papan yang terbuat dari kayu atau plastik. Ukuran papan kurang lebih 40 - 50 sentimeter.

Papan tersebut berisi 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan lubang besar di kedua sisi (kanan dan kiri).

Masing-masing permainan dibagi tujuh lubang dan satu lubang besar.

Setiap lubang kecil di isi 5-7 biji kerang atau sawo, sedangkan lubang besar dibiarkan kosong. Lubang besar dianggap sebagai gudang penyimpanan pemainan.

Baca juga: Riangnya Anak SD di Australia Belajar Bahasa Indonesia lewat Congklak

Cara bermainnya adalah dua orang pemain ini secara bergantian untuk memilih satu lubang kecil miliknya. Kemudian, biji pada lubang tersebut dipindahkan satu per satu ke lubang lain searah jarum jam, sampai biji dalam genggaman habis.

Permainan akan berakhir saat biji di semua lubang kecil kosong dan berpindah ke lubang besar. Pemenangnya adalah ditentukan dari jumlah biji terbanyak di lubang besar masing-masing pemain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com