Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Kopi Asal Wadas "Kepada Tanah", Perupa: Ada Memori Masa Lalu yang Direnggut

Kompas.com - 19/02/2022, 15:58 WIB
Riska Farasonalia,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - "Angel-angel nandur kok malah digawe ancur" (Susah-susah menanam kok dibuat hancur).

Begitu bunyi tulisan yang tertera di sebuah kemasan kopi karya salah seorang seniman dari Yogyakarta, Bodhi IA.

Baca juga: PTM Kota Semarang Bakal Dilanjutkan Lagi Senin Depan

Di kafe kopi kawasan Banyumanik, tampak deretan kopi yang bungkusnya berbalut sentuhan seni para perupa dipajang di atas meja kayu panjang.

Kopi-kopi dengan kemasan seni lukis itu berasal dari Desa Wadas yang sedang dipamerkan dalam tajuk "Kepada Tanah" di Matera Cafe, Kota Semarang.

Para perupa bersolidaritas untuk warga Desa Wadas yang menolak penambangan batu andesit karena akan merusak alam dan ruang hidupnya.

Ungkapan keresahan lewat medium seni

Berangkat dari menyambung rasa, salah satu perupa, Farid Stevy mengungkapkan keresahan yang dialami warga Desa Wadas itu melalui medium seni.

"Salah satu fungsi seni yakni menandai sebuah zaman. Saya tergelitik dan gelisah dengan apa yang terjadi di Wadas. Seni bisa menjadi alat untuk menyiarkan kepada orang lain," kata Farid ditemui di sela pameran, Jumat (17/2/2022).

Menurutnya, karya seni yang dituangkan itu bukan hanya sekadar sebagai bentuk protes terhadap penindasan, tetapi juga dimaknai sebagai sebuah doa dan merajut rasa kepedulian.

"Rasa kepedulian kepada saudara-saudara yang tertindas sama halnya seperti doa. Karena situasi di Wadas bisa kejadian juga di tempat tinggal kita. Jika suatu saat kita ada yang tertindas, ada yang peduli juga dengan kita," ungkapnya.

Baca juga: Ganjar Jamin Penambangan Andesit di Wadas Hanya untuk Pembangunan Bendungan

Berkunjung ke Wadas

Farid yang menuangkan karyanya dalam bentuk coretan tekstual ini mengaku sempat berkunjung ke Desa Wadas.

"Ketika datang ke Wadas saya menyaksikan dan yakin benar bahwa mereka warga yang benar-benar memperjuangkan haknya. Mereka tidak mau ruang hidupnya dirampas. Jadi tidak ada alasan untuk saya membagikan apa yang dirasakan warga lewat pameran ini," ucapnya.

Baca juga: Bagaimana Nasib Mata Air di Wadas jika Ada Penambangan Andesit? Ini Jawaban Ganjar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anggota DPRD Lombok Tengah Tersangka Pengguna Sabu Dipecat

Anggota DPRD Lombok Tengah Tersangka Pengguna Sabu Dipecat

Regional
Pria di Jambi Perkosa Adik Ipar, Gunakan Video Korban untuk Mengancam

Pria di Jambi Perkosa Adik Ipar, Gunakan Video Korban untuk Mengancam

Regional
Kasus 'Bullying' Siswa SMP di Cilacap Dipicu karena Korban Gabung Geng Lain

Kasus "Bullying" Siswa SMP di Cilacap Dipicu karena Korban Gabung Geng Lain

Regional
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa Meninggal Dunia

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa Meninggal Dunia

Regional
Lindungi Pekerja Rentan Lewat Jamsostek, Pemkab Tangerang Raih Juara I Paritrana Award Tingkat Banten

Lindungi Pekerja Rentan Lewat Jamsostek, Pemkab Tangerang Raih Juara I Paritrana Award Tingkat Banten

Regional
Bobol Rekening Rp 2,3 Miliar, Pelaku Sebut Beli File APK Lewat Facebook

Bobol Rekening Rp 2,3 Miliar, Pelaku Sebut Beli File APK Lewat Facebook

Regional
Jemput Pelaku 'Bullying' di Cilacap, Polisi Kerahkan 120 Anggota

Jemput Pelaku "Bullying" di Cilacap, Polisi Kerahkan 120 Anggota

Regional
Awal Mula Siswa SD Meninggal usai Makan Bangkai Anjing yang Dibakar

Awal Mula Siswa SD Meninggal usai Makan Bangkai Anjing yang Dibakar

Regional
Cerita Wanita di Gowa Ditipu Pria yang Mengaku Polisi, Kenal di Medsos, Transfer Rp 60 Juta dan Janji Dinikahi

Cerita Wanita di Gowa Ditipu Pria yang Mengaku Polisi, Kenal di Medsos, Transfer Rp 60 Juta dan Janji Dinikahi

Regional
Saat Kapolres Jayapura Menikahkan Dinas 6 Anggotanya di Dusun Sagu...

Saat Kapolres Jayapura Menikahkan Dinas 6 Anggotanya di Dusun Sagu...

Regional
Penemuan Kerangka Manusia di Rumah Kosong di Balikpapan, Diduga Sudah 1 Bulan Terkunci

Penemuan Kerangka Manusia di Rumah Kosong di Balikpapan, Diduga Sudah 1 Bulan Terkunci

Regional
Modus Kirim Tautan APK 'Surat Tilang', Pemuda di Sumsel Kuras Rekening Orang Rp 2,3 Miliar

Modus Kirim Tautan APK "Surat Tilang", Pemuda di Sumsel Kuras Rekening Orang Rp 2,3 Miliar

Regional
Bawaslu Temukan ASN di Banda Aceh Terlibat Aktivitas Parpol dan Pakai Atributnya

Bawaslu Temukan ASN di Banda Aceh Terlibat Aktivitas Parpol dan Pakai Atributnya

Regional
Beredar Kabar Guru Korban Pembacokan Muridnya di Demak Meninggal, RS: Hoaks

Beredar Kabar Guru Korban Pembacokan Muridnya di Demak Meninggal, RS: Hoaks

Regional
Balas Dendam, Suami di Sulsel Tusuk Pemerkosa Istrinya hingga Korban Tewas

Balas Dendam, Suami di Sulsel Tusuk Pemerkosa Istrinya hingga Korban Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com