SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dikritik oleh DPRD tak bisa berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat soal relokasi Pasar Mebel Gilingan, Kota Solo, Jawa Tengah.
Sehingga, muncul usulan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Gibran memperbaiki pola komunikasi atas program-program yang mereka rencanakan.
Mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo menilai, belum ada komunikasi yang terbangun dari pemimpin ke masyarakat.
"Khususnya orang Jawa nguwongke wong (memanusiakan manusia) pasti rakyat akan memberi yang lebih baik. Kalau tidak bisa memanusiakan manusia, kalau ada dikritik ya diterima, begitu saja. Kritik sifatnya membangun ambil positifnya saja," kata Rudy, kepada Kompas.com, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Merasa Tak Dimanusiakan, Pedagang Pasar Mebel Solo Tunggu Respons Gibran
"Kalau bisa diundang, diajak komunikasi langsung sama Mas Wali, atau kalau bisa ditelepon satu-satu," tambah Rudy.
Rudy menekankan pemimpin adalah seorang pelayan. Masyarakat pun tentu tidak menganggap pemimpin itu sebagai seorang pembantu.
Sebab, keduanya merupakan unsur yang saling bersinambungan.
"Sekarang saya menyampaikan ke Mas Gibran, yuk tujuh 'si' dibudayakan, komunikasi, koordinasi, pasti akan menemukan solusi. Kalau sudah menemukan solusi jangan langsung realisasi dulu. Sosialisasi dulu, baru realisasi. Kalau sudah realisasi, harus koreksi dan evaluasi kebijakan, itu yang perlu dilakukan semua pemimpin," kata Rudyatmo.
Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyant sekaligus Politisi PKS, menilai, penolakan relokasi karena komunikasi yang belum terjalin baik antara pemkot dengan pedagang.
"Penolakan-penolakan ini kan tidak perlu jika Pemkot bagus dalam berkomunikasi. Itu kan tak serumit persoalan pemidahan PKL Banjarsari di era Pak Jokowi," kata Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyant sekaligus Politisi PKS, kepada Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Gibran soal Pedagang Pasar Mebel Solo Ingin Bertemu: Yo Mengko Kalau Sudah Beres
"Saat itu klir tanpa ekses. Ini pasar mebel jauh lebih sederhana, jumlahnya juga sedikit. Intinya faktor komunikasi. Kalau tak diperbaiki, ke depan akan muncul gejolak yang sama," lanjut dia.
Sebelumnya, sejumlah pedagang menolak audiensi dengan Dinas Perhubungan (Disdag) Kota Solo, dan bersikukuh ingin bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Tujuan pedagang ingin menyampaikan aspirasinya selama adanya pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM), relokasi pedagang ke Pasar Darurat dan pembangunan Pasar Mebel baru di Bong Mojo, Jebres, Kota Solo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.