SOLO, KOMPAS.com - Polemik pembangunan industri kecil menengah (IKM), antara Pemerintah Kota (Pemkot) dengan Pedagang Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo terus berlanjut.
Sebab, selama tiga tahun polemik pembangunan IKM Solo belum ada tidak terang atau solusi.
Para pedagang mengaku merasa ditipu pemkot, karena dianggap melanggar janji dan tidak akan melakukan pembangunan pasar.
Namun mereka malah membangun IKM, yang hanya dihuni 20 pedagang saja. Sedangkan pedagang lainnya yang berjumlah sekitar 80-an dilarang berjualan lagi di tanah itu.
Untuk itu, para pedagang Pasar Mebel secara terang-terangan melakukan protes dan penolakan dengan memasang spanduk berbagai ukuran.
Namun sayang, pada Selasa (8/2/202022), spanduk yang mereka pasang dicopot oleh Satpol PP dan Tim Sparta Polresta Solo.
Meskipun spanduk dicopot, saat ditemui Kompas.com, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Mebel, Sutarmi atau Nyemuk tetap akan melakukan penolakan hingga 7 tuntutannya dikabulkan, satu dari tuntutan itu soal penolakan pembangunan IKM.
Nyemuk juga meminta ingin bertemu secara langsung dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tanpa diwakili oleh Kepala Dinas terkait.
Niat mereka untuk bertemu dengan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu selalu kandas.
Baca juga: Spanduk Sindiran Pedagang Pasar Mebel Solo Dicopot Satpol PP, Ini Penjelasan Pemkot
Sebabnya, Gibran yang baru menjabat sebagai Wali Kota Solo kurang lebih satu tahun itu, memberikan disposisi kepada Dinas Perdagangan Solo dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Solo.
"Pengen ketemu dengarkan curhatan kami. Menolak (bertemu) dengan dinas, karena sudah beberapa kali (tidak ada hasil). Menurut kita Pak Gibran sopan," harapnya saat ditemui di Pasar Mebel, Rabu (9/2/2022).
Dikonfirmasi, Gibran menyatakan belum bisa bertemu dengan para pedagang mebel karena telah diserahkan ke dinas terkait.
"Sudah dengan kepala dinas, Yo mengko (ya nanti) mau dijadwalkan (audiensi) nanti kalau sudah beres," jelas Gibran, kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022). "Nanti saya sowan (berkujung), (kapan) Nanti ya," lanjutnya.
Baca juga: Protes Restribusi Kios di Sriwedari Solo Naik Jadi Rp 600.000, Pedagang Surati Gibran
Sikap Gibran tersebut menyusul adanya pelaporan dari jajaran Dinas, kalau sudah ada kesepakatan antara pedagang dan Pemkot Solo.
"Sudah (sepakat), Gambarnya sudah jadi. IKM akan seperti IKEA, showroom, clean and dry, dan ada tempat produksi, udah itu saja," jelasnya.
Sementara itu soal 20 pedagang Pasar Mebel akan bisa menempati di IKM, Gibran mengaku telah memiliki solusi untuk sisa pedagang lalinnya.
"Iya, yang lain kita sediakan tempat. Komitmennya itu. Tempatnya di Bong Mojo, nanti kita sediakan bentuknya Pasar Mebel, (kepindahannya) nanti dibicarakan lagi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.