Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran soal Pedagang Pasar Mebel Solo Ingin Bertemu: Yo Mengko Kalau Sudah Beres

Kompas.com - 09/02/2022, 18:53 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Polemik pembangunan industri kecil menengah (IKM), antara Pemerintah Kota (Pemkot) dengan Pedagang Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo terus berlanjut.

Sebab, selama tiga tahun polemik pembangunan IKM Solo belum ada tidak terang atau solusi.

Para pedagang mengaku merasa ditipu pemkot, karena dianggap melanggar janji dan tidak akan melakukan pembangunan pasar.

Baca juga: Totak Pembangunan IKM, Pedagang Pasar Mebel Ingin Ketemu Gibran: Solo Kota Kecil, Susah Ketemu Wali Kota

Namun mereka malah membangun IKM, yang hanya dihuni 20 pedagang saja. Sedangkan pedagang lainnya yang berjumlah sekitar 80-an dilarang berjualan lagi di tanah itu.

Untuk itu, para pedagang Pasar Mebel secara terang-terangan melakukan protes dan penolakan dengan memasang spanduk berbagai ukuran.

Namun sayang, pada Selasa (8/2/202022), spanduk yang mereka pasang dicopot oleh Satpol PP dan Tim Sparta Polresta Solo.

Meskipun spanduk dicopot, saat ditemui Kompas.com, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Mebel, Sutarmi atau Nyemuk tetap akan melakukan penolakan hingga 7 tuntutannya dikabulkan, satu dari tuntutan itu soal penolakan pembangunan IKM.

Nyemuk juga meminta ingin bertemu secara langsung dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tanpa diwakili oleh Kepala Dinas terkait.

Niat mereka untuk bertemu dengan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu selalu kandas.

Baca juga: Spanduk Sindiran Pedagang Pasar Mebel Solo Dicopot Satpol PP, Ini Penjelasan Pemkot

Sebabnya, Gibran yang baru menjabat sebagai Wali Kota Solo kurang lebih satu tahun itu, memberikan disposisi kepada Dinas Perdagangan Solo dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Solo.

"Pengen ketemu dengarkan curhatan kami. Menolak (bertemu) dengan dinas, karena sudah beberapa kali (tidak ada hasil). Menurut kita Pak Gibran sopan," harapnya saat ditemui di Pasar Mebel, Rabu (9/2/2022).

Dikonfirmasi, Gibran menyatakan belum bisa bertemu dengan para pedagang mebel karena telah diserahkan ke dinas terkait.

"Sudah dengan kepala dinas, Yo mengko (ya nanti) mau dijadwalkan (audiensi) nanti kalau sudah beres," jelas Gibran, kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022). "Nanti saya sowan (berkujung), (kapan) Nanti ya," lanjutnya.

Baca juga: Protes Restribusi Kios di Sriwedari Solo Naik Jadi Rp 600.000, Pedagang Surati Gibran

Sikap Gibran tersebut menyusul adanya pelaporan dari jajaran Dinas, kalau sudah ada kesepakatan antara pedagang dan Pemkot Solo.

"Sudah (sepakat), Gambarnya sudah jadi. IKM akan seperti IKEA, showroom, clean and dry, dan ada tempat produksi, udah itu saja," jelasnya.

Sementara itu soal 20 pedagang Pasar Mebel akan bisa menempati di IKM, Gibran mengaku telah memiliki solusi untuk sisa pedagang lalinnya.

"Iya, yang lain kita sediakan tempat. Komitmennya itu. Tempatnya di Bong Mojo, nanti kita sediakan bentuknya Pasar Mebel, (kepindahannya) nanti dibicarakan lagi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com