SOLO, KOMPAS.com - Pemasangan lampion perayaan Imlek 2022 di Kawasan Pasar Gede dan Balai Kota Solo memberikan dampak terhadap ekonomi di Solo, Jawa Tengah.
Banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang memanfaatkan momen itu untuk berjualan di kawasan tersebut.
Di sisi lain, keberadaan lampion-lampion tersebut mengundang banyak warga untuk melihat dengan jarak dekat sehingga membuat kerumunan di saat kasus Covid-19 Solo yang mulai merangkat naik.
Baca juga: Antisipasi Kerumunan, 1.000 Lampion di Solo Hanya Dinyalakan 4 Jam
Berdasarkan data perkembangan Covid-19, Kamis (3/2/2022) tercatat ada penambahan 32 kasus baru.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan mengevaluasi penyalaan lampion agar tidak menimbulkan kerumunan.
Diketahui, penyalaan lampion tersebut berlangsung selama empat jam dimulai dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
"Iya, nanti kita evaluasi lagi," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Baca juga: Satpol PP Kewalahan Urai Kerumunan Ribuan Warga yang Saksikan 1.000 Lampion Imlek di Solo
Gibran mengakui kasus Covid-19 di Solo saat ini sedang mengalami kenaikan.
"Nanti kita kondisikan. Memang kasusnya lagi naik kok," terang dia.